Studi Ungkap Akun Terverifikasi Justru Lebih Banyak Sebar Hoaks

Temuan lain dari studi ini mengungkap konten hoaks berbentuk video lebih banyak tersebar dibanding konten hoaks lain seperti tulisan atau foto.

oleh Adyaksa VidiLiputan6.com diperbarui 15 Nov 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi hoaks. (via: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Maraknya penyebaran hoaks telah menjadi salah satu tantangan besar yang sedang dihadapi platform media sosial. Ironisnya studi terbaru mengungkapkan bahwa akun yang sudah terverifikasi atau bercentang biru justru menjadi salah satu yang paling banyak menyebarkan hoaks.

Studi ini dilakukan oleh Min-Seok Pang, Associate Profesor Sistem Informasi Manajemen dan Milton F. Stauffer, Peneliti dari Fox School of Business, Temple University, Philadelphia. Pang menyebut platform media sosial harus lebih berhati-hati dalam memberikan akun terverifikasi.

Saat ini hanya Twitter yang sudah meniadakan permintaan akun terverifikasi dari penggunanya. Sementara Facebook dan Instagram masih ada fitur permintaan tersebut.

"Saat akun Anda terverifikasi maka bahaya yang dihadirkan dari konten hoaks yang Anda sebarkan semakin besar. Beberapa individu coba mengakali agar akunnya terverifikasi dan platform media sosial harus lebih ketat lagi menyeleksinya," kata Pang dilansir News Temple.

"Mereka harus terbuka terhadap kemungkinan bahwa pengguna dapat memainkan sistem dan mereka harus mencegahnya dengan solusi. Kami pikir itu adalah salah satu kesimpulan terkuat dari penelitian ini," katanya menambahkan.

Temuan lain dari studi ini mengungkap konten hoaks berbentuk video lebih banyak tersebar dibanding konten hoaks lain seperti tulisan atau foto.

"Hoaks atau informasi palsu adalah masalah besar saat ini, bahkan menjadi masalah hidup dan mati. Selain itu hoaks juga bisa mengikis kepercayaan dan rasa hormat antar masyarakat," ujar Pang.

(Penulis: Azarine Jovita Halim)

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya