Liputan6.com, Jakarta - Terjadinya transformasi ke dunia serbadigital tidak selalu berdampak positif bagi kehidupan seluruh masyarakat. Perkembangan teknologi ini juga memudahkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi palsu atau biasa disebut hoaks.
Masalah tersebut dapat diperparah ketika orang terdekat kita, seperti keluarga dan teman berbagi informasi tersebut dan kita cenderung mempercayai apa yang mereka katakan. Dilansir dari kanal Cek Fakta Liputan6.com, hoaks yang biasanya banyak tersebar lewat media sosial (medsos) maupun aplikasi percakapan tentu sangat berbahaya jika kita tidak cakap skeptis. Terutama untuk generasi muda yang kesehariannya hidup berdampingan dengan teknologi, khususnya media sosial.
Kita juga perlu meningkatkan kewaspadaan dan mengajarkan orang terdekat kita bagaimana cara mendorong keluarga dan teman untuk berhenti menyebarkan informasi hoaks di media sosial. Setidaknya, ada tiga teknik yang bisa dilakukan untuk menjaga orang terdekat Anda terhindar dari penyebaran hoaks, dikutip dari CNN Internasional.
Baca Juga
Advertisement
Pertama, pahami niat mereka saat menyebarkan tautan. Bentuk penyebaran tautan tersebut bisa jadi hanya untuk menanyakan pendapat serta mengonfirmasi pandangan mereka. Alasan lain yakni, bisa saja orang terdekat Anda berniat baik agar terhindar dari topik utama penyampaian yang disampaikan melalui berita hoaks tersebut.
Kedua, kenali situasi. Jika menemukan keluarga atau teman dekat membagikan informasi hoaks Anda pasti ingin langsung menegurnya dengan keras. Namun hal itu harus dihindari dan kita harus tetap menjaga komunikasi yang sopan.
Ketiga, hubungi secara personal. Hubungi via telepon agar orang tersebut dapat mendengar perhatian serta pemaparanmu secara jelas. Jika Anda khawatir orang tersebut tidak bisa ditelepon, kirim pesan singkat atau melalui aplikasi percakapan secara personal agar mereka tidak merasa keberatan membagikan pikiranmu secara publik.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD pernah meminta media massa punya peran penting untuk mencegah penyebaran hoaks. Mahfud menyampaikan informasi palsu atau hoaks yang beredar di publik saat ini sangat mengkhawatirkan. Meski sebagian besar hoaks yang beredar di media sosial sudah di-takedown namun penyebarannya tetap tak terbendung.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Meningkatkan Literasi
Sementara menurut Pemimpin Redaksi Liputan6.com Irna Gustiawati, hoaks yang beragam bentuknya telah merambah ke semua kalangan, sehingga yang terpapar bukan hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak. Kondisi ini menjadi pertimbangan Liputan6.com memilih media komik untuk menyampaikan informasi yang benar dengan meluncurkan Komik Lawan Hoaks, sehingga generasi muda dapat terlindung dari paparan hoaks.
"Yang terkena paparan hoaks bukan hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Melalui komik kita berusaha bentengi agar jangan gampang terkena hoaks," ucap Irna, saat peluncuran virtual Komik Lawan Hoaks, Senin (15/11/2021).
Salah satu jurus melawan hoaks adalah dengan meningkatkan literasi adalah meluncurkan Komik Lawan Hoaks yang dikemas secara menarik oleh Liputan6.com ini. Komik ini diharapkan bisa meningkatkan minat literasi pada semua kalangan khususnya anak-anak.
Advertisement
Semua Golongan Umur
"Kita ingin membuat sesuatu yang beda, caranya dengan membuat komik karena semua golongan umur bisa membaca komik ini. Orang dewasa juga akan senang karena penyampaiannya ringan. Saat ini minat membaca memang menurun tapi masih ada celah meningkatkan minat literasi melaui komik ini," terangnya.
Ia menambahkan, ada tiga tokoh utama dalam komik ini dan membahas berbagai hal seputar hoaks yang disampaikan dengan gaya ringan tapi mengena. Karakter mereka dan apa yang mereka lakukan dekat dengan keseharian sehingga relate dengan kehiduoan masyarakat sehari-hari.
Komik Lawan Hoaks merupakan hasil kerja sama dengan lembaga internasional yang punya kesamaan visi dalam memberantas hoaks. Menurut Irna, Komik persembahan Liputan6.com dan KapanLagi Youniverse ini dapat diperoleh seluruh masyarakat Indonesia dan luar negeri, dengan diterbitkan dalam bentuk soft file dan bentuk hard file.
"Kita memang kita bikin judulnya cukup singkat Lawan Hoaks, karena tujuan kita jelas dan sesuai judulnya yang cuma dua kata, lawan hoaks," pungkasnya.
Geger Akun Penyebar Hoaks di YouTube
Advertisement