Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengatakan partainya konsisten menjalankan sistem kaderisasi modern dalam menyiapkan calon pemimpin di masa depan.
Pernyataam Djarot ini menjawab kritikan publik terhadap partai politik (parpol) yang kerap dianggap tak melaksanakan fungsinya menyiapkan calon pemimpin bangsa, baik di pusat dan daerah.
Advertisement
Djarot mengatakan kaderisasi berjenjang yang dilakukan PDIP sebagai jawaban atas kritikan terhadap partai politik.
"PDI Perjuangan menjawab berbagai kritikan yang menyebut kebanyakan partai politik tidak melakukan kaderisasi. Kita konsisten. Sebelum yang lain, kita telah lebih dulu menggelar sekolah partai cakada dan caleg, kaderisasi berjenjang secara terus menerus,” ujar Djarot dalam acara pengenalan Pendidikan Kader Nasional (PKN) DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (15/11/2021).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini justru mengklaim partainya merupakan pelopor kaderisasi partai politik yang modern.
"Pendidikan kader terus menerus dan berkelanjutan. Sebelum pelaksanaan PKN, telah dilakukan sekolah partai calon kepala daerah, ToT guru kader, dan ToT kader tingkat madya," tambahnya.
Djarot menegaskan PDIP menjalankan tiga fungsi utama partai politik yakni rekrutmen, pendidikan/kaderisasi serta penugasan dan penempatan kader.
"Ini bentuk soliditas partai kita yang sehat. Banyak kepala daerah dan menteri dari internal PDI Perjuangan yang diakui kepemimpinannya," ucapnya.
Bung Karno jadi Pedoman Kaderisasi Partai
Kaderisasi yang terus menerus dilakukan PDIP untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan kader dalam pemahaman ideologi. Sekaligus, kata Djarot, untuk menjawab bagaimana ideologi Pancasila bisa mengantisipasi dan menjawab problem di tingkat nasional dan lokal.
"Peningkatan kapasitas dalam pemahaman ideologi tidak hanya dihafal tapi bagaimana cara bertindak dalam mengatasi masalah," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Djarot mengatakan kader PDIP harus mampu memahami dialektika pemikiran Bung Karno untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa.
"Bung Karno mengingatkan bahwa bangsa yang bisa memenangkan persaingan adalah yang punya karakter dan jati diri yang kuat. Jadi proses nation and character building secara terus menerus," kata Djarot.
Advertisement