Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah kenaikan kasus COVID-19 usai libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Di antaranya memangkas cuti bersama yang diharapkan dapat mengurangi pergerakan masyarakat untuk memanfaatkan libur akhir tahun.
Ada pula kebijakan larangan cuti di momen akhir tahun untuk menunda niat masyarakat bepergian.
Advertisement
Selain itu, pemerintah juga terus gencar mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan di mana pun berada. Di antaranya menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Epidemiolog Masdalina Pane pun mengingatkan pentingnya mengurangi kerumunan saat libur akhir tahun.
"Kita sementara waktu ini harus berhati-hati. Jangan dulu berlibur dalam satu waktu, jangan menumpuk di Nataru. Bagi institusi untuk sementara sebaiknya tidak memberikan libur atau cuti bagi karyawannya. Insya Allah, hal ini akan membantu mengurangi kerumunan warga saat liburan." Tutur Masdalina dalam dialog Tahan Diri Libur Akhir Tahun pada Jumat, 12 November 2021.
Setali tiga uang dengan Masdalina, Tirta Mandira Hudhi dokter umum sekaligus influencer kesehatan itu juga mengingatkan bahwa kasus COVID-19 sering meningkat dengan bertambahnya mobilisasi.
Sebagai antisipasi naiknya kasus COVID-19 di akhir tahun, Tirta mendorong pengelola di area publik harus bertanggung jawab, bahkan berani menegur pengunjung yang abai terhadap protokol kesehatan (prokes). Misalnya, tidak memakai masker.
“Jika ada pengunjung yang tidak pakai masker, harus berani menegur. Akan sulit kalau hanya menyalahkan pengunjung, namun pengusaha tidak mau kerja sama,” ujarnya.