SMP Negeri di Papua Buka Kelas Teknologi Informasi dan Komunikasi

SMP Negeri Buti di Merauke, Papua, meluncurkan kelas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Laboratorium Jelajah Ilmu.

oleh Iskandar diperbarui 16 Nov 2021, 10:00 WIB
SMP Negeri Buti di Merauke, Papua. Dok: Acer Indonesia

Liputan6.com, Jakarta SMP Negeri Buti di Merauke, Papua, meluncurkan kelas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Laboratorium Jelajah Ilmu.

Pencapaian positif ini berkat kerjasama antara Acer dengan pemerintah setempat dalam menerapkan solusi dan ekosistem Acer for Education.

Jelajah Ilmu merupakan bagian dari solusi Acer for Education yang bertujuan menjembatani hubungan antara teknologi dan manusia sehingga transformasi digital pendidikan dapat dilakukan dengan lebih baik.

President Director Acer Indonesia, Herbet Ang, mengatakan Acer berkomitmen penuh untuk mendukung transformasi digital di dunia pendidikan Indonesia dengan berbagai inovasi teknologi yang terintegrasi, komprehensif serta berstandar global.

"Kami bangga bisa menjalin kerja sama dengan SMP Negeri Buti di Merauke, kota paling ujung timur Indonesia. Dengan digunakannya Jelajah Ilmu di Merauke, Acer mengajak semua pihak untuk mendukung transformasi pendidikan melalui teknologi," ujar Herbet Ang melalui keterangannya, Selasa (16/11/2021).

Bupati Kabupaten Merauke, Romanus Mbaraka, berharap Jelajah Ilmu bisa menjadi solusi yang efektif dalam memberikan percepatan transformasi digital dan sumber daya manusia di Papua.

"Kami menyambut baik kerja sama Acer dengan SMP Negeri Buti Merauke. Semoga kerja sama ini bisa menjadi katalis positif bagi pertumbuhan kualitas pendidikan di Merauke di masa yang akan datang," ucap Romanus.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dampak Pandemi pada Sektor Pendidikan di Papua

Pandemi yang terjadi di hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, memiliki dampak pada mutu pendidikan (terutama di Provinsi Papua).

Berdasarkan data Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip daerah Provinsi Papua, pandemi berpengaruh terhadap kondisi sosial dan geografis.

Keterbatasan akses teknologi menyebabkan angka putus sekolah di Provinsi Papua tahun 2021 meningkat dari tahun sebelumnya, menjadi 21 persen.

Sama halnya dengan angka buta huruf menjadi 27 persen dibandingkan 22 persen pada tahun 2020. Solusi transformasi sistem pendidikan sangat dibutuhkan untuk membantu menanggulangi dampak tersebut.

 


Transformasi SMP Negeri Buti Merauke

SMP Negeri Buti Merauke memiliki rekam jejak yang baik dalam hal perubahan. Sejak 2020, sekolah ini menerapkan kurikulum adaptif dari kurikulum K13 yang dinamakan kurikulum gotong royong.

Kurikulum ini dibuat dalam bentuk pembelajaran tematik kolaboratif. Keterbukaan terhadap perubahan seperti ini diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain di Indonesia dalam mempersiapkan transformasi digital dunia pendidikan.

Pascalis Tethool, Kepala Sekolah SMP Negeri Buti, mengatakan sebagai sekolah percontohan di Merauke, dan sekolah pertama di Indonesia timur yang menggunakan Jelajah Ilmu, pihaknya berharap dapat menyebarkan inspirasi serta semangat kepada sekolah-sekolah lain di Papua dan bahkan di seluruh Indonesia.

"Walaupun kami berada di ujung Indonesia, kami memiliki semangat yang besar dan siap untuk bertransformasi dalam dunia digital pendidikan," menandaskan.


Infografis: Divestasi Freeport, Apa manfaatnya untuk Papua?

Infografis: Divestasi Freeport, APa manfaatnya untuk Papua? (Dok Kementerian BUMN)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya