Adidas Dikecam Netizen Indonesia Sebut Wayang Kulit dari Malaysia, Ini 5 Faktanya

Akun Instagram Adidas ramai komentar netizen.

oleh Novita Ayuningtyas diperbarui 16 Nov 2021, 18:48 WIB
Sneakers kolaborasi Adidas X desainer grafis Malaysia Jaemy Choong tuai kontroversi gara-gara desain Wayang Kulit. (dok. tangkapan layar video Instagram @adidassg/https://www.instagram.com/p/CWDRAFUFagl/)

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan seperti asal Jerman, Adidas baru-baru ini menuai kecaman dari netizen Indonesia. Hal ini terjadi sesaat setelah Adidas merilis produk terbarunya bernama Ultra Boost DNA City Pack.

Kecaman yang datang dari netizen Indonesia sendiri diketahui karena produk sepatu terbaru Adidas yang bertema wayang kulit disebut sebagai warisan budaya dari Malaysia. Produk koleksi dari City Pack ini sendiri pertama diumumkan melalui akun Instagram resmi Adidas Filipina pada Senin (15/11/2021).

Unggahan akun Instagram tersebut pun langsung diserbu oleh netizen Indonesia yang menjelaskan mengenai budaya Wayang Kulit. Namun, hingga tulisan ini dibuat pihak Adidas Filipina masih belum memberikan tanggapan. Hal ini berbanding terbalik dengan akun resmi Adidas Singapura yang langsung meminta maaf dan memberikan tanggapannya.

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini beberapa fakta terkait kecaman netizen Indonesia terhadap Adidas yang sebut Wayang Kulit berasal dari Malaysia, Selasa (16/11/2021).


1. Dilatarbelakangi desain pada sepatu

Sneakers kolaborasi Adidas X desainer grafis Malaysia Jaemy Choong tuai kontroversi gara-gara desain Wayang Kulit. (dok. tangkapan layar video Instagram @adidassg/https://www.instagram.com/p/CWDRAFUFagl/)

Klaim yang menyebutkan jika Adidas menyebutkan Wayang Kulit merupakan budaya dari Malaysia sendiri diketahui berasal dari desain kolaborasi sepatu asal Jerman tersebut dengan nama Ultra Boost DNA City Pack. Desain yang menggambarkan wayang kulit pada sepatu tersebut sendiri diketahui dibuat oleh seorang desainer grafis asal Negeri Jiran, Malaysia bernama Jaemy Choong.

Bahkan, dalam unggahan di akun resmi Instagram Adidas Filipina turut menampilkan budaya wayang kulit khas Indonesia serta desain sepatu yang dimaksud.

"Malaysia mewakili desain @JAEMYC untuk UltraBOOST DNA City Pack. Terinspirasi oleh kekayaan budaya Malaysia, desain tersebut memberi penghormatan kepada Wayang Kulit, bagian penting dari identitas dan warisan budaya Malaysia dengan memadukan unsur-unsur Wayang Kulit dengan palet warna modern," tulis akun Instagram @adidasph.


2. Hasil kerja sama dengan seniman kreatif dari Asia Tenggara

Adidas Dikecam Netizen Indonesia Sebut Wayang Kulit dari Malaysia (sumber: Instagram/adidasph)

Pekan lalu, berdasarkan keterangan pers yang diterima Liputan6.com, Sabtu, 13 November 2021, label sepatu asal Jerman tersebut merilis CITY PACK, koleksi baru yang "memberikan sentuhan baru pada siluet ikonis UltraBOOST DNA." Bahkan, perusahaan tersebut memilih bekerja sama dengan enam seniman kreatif asal Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Masing-masing seniman tersebut sendiri membuat desain yang terinspirasi dari berbagai keragaman budaya, masyarakat ataupun identitas khas asal daerah seniman tersebut.


3. Permintaan maaf

Adidas Dikecam Netizen Indonesia Sebut Wayang Kulit dari Malaysia (sumber: Instagram/adidassg)

Klaim yang diungkapkan oleh Adidas Filipina dan Singapura yang menyebut jika Wayang Kulit berasal dari Malaysia ini pun membuat banyak netizen Indonesia meradang. Bahkan, tak sedikit pula yang turut menegaskan jika Wayang Kulit merupakan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Hal ini terlihat pula dari berbagai komentar di unggahan akun Instagram perusahaan sepatu tersebut.

Usai menerima berbagai kecaman, pihak perwakilan perusahaan dari Singapura pun langsung menyampaikan permintaan maaf melalui Instagram Story.

"Terima kasih telah menghubungi kami. Sementara Wayang Kulit adalah bagian penting dari warisan budaya Malaysia, kami seharusnya menyoroti asal-usulnya dari Indonesia dalam posting kami.

Kami dengan tulus meminta maaf atas segala pelanggaran yang tidak disengaja yang mungkin telah dilakukan, dan kami baru saja mengubah pos kami.

Saat bekerja dengan seniman untuk mengembangkan perwakilan desaign warisan Malaysia dan Asia Tenggara, kami dengan rendah hati terinspirasi oleh warisan budaya yang kaya di negara-negara Asia Tenggara.

Untuk menghindari keraguan, baik brand maupun seniman tidak bermaksud untuk mengklaim seni budaya dari Indonesia.

Kami sekali lagi berterima kasih atas dukungan Anda terhadap merek ini, dan pembuat konten yang berkolaborasi dengan kami untuk merayakan budaya unik kami serta identitas kami." tulis akun Instagram @adidassg.


4. Ubah keterangan unggahan.

Adidas Dikecam Netizen Indonesia Sebut Wayang Kulit dari Malaysia (sumber: Instagram/adidassg)

Tak hanya memberikan pernyataan permintaan maaf saja, dalam unggahan videonya mereka juga telah mengubah narasi dengan menyebut Wayang Kulit merupakan warisan budaya Indonesia.

"Berasal dari Indonesia, Wayang Kulit telah menginspirasi daerah lain di Asia Tenggara. Desain #UltraBOOST DNA City Pack memberi penghormatan kepada bentuk seni dengan menggabungkan elemen Wayang Kulit dengan palet warna modern, dalam pendekatan "lama-bertemu-baru" pada DNA UltraBOOST. Paket diluncurkan pada 11 November 2021. Catat tanggalnya!" tulis akun Instagram @adidassg.


5. Wayang Kulit diakui UNESCo sebagai budaya Indonesia

Pagelaran wayang kulit sedang dimainkan oleh siswa siswi di Jakarta Intercultural School (JIS) Elementary, Jakarta, Kamis (2/11). Kegiatan ini menyambut Hari Wayang Dunia yang jatuh pada 7 November 2017. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Melansir dari laman Indonesia.go.id, Selasa (16/11/2021), sejak 7 November 2003 lalu, UNESCo telah mengakui pertunjukan wayang kulit sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dibidang cerita narasi dan warisan budaya yang indah atau Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Pertunjukan wayang kulit sendiri telah berkembang di Indonesia selama 10 abad sejak adanya kerajaan di Jawa ataupun Bali. Panjangnya periode waktu keberadaan wayang di Indonesia ini juga tercermin dari keragaman jenis wayang, aneka lakon, cara pementasan, dan bahasa. Adanya keragaman manifestasi seni wayang membuat pihak UNESCO mencatatnya sebagai warisan asli Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya