Realisasi KUR UMKM hingga 11 November 2021 Capai Rp 244,87 Triliun

Pemerintah terus berupaya meningkatkan target penyaluran KUR menjadi sebesar Rp 285 triliun dari target sebelumnya sebesar Rp 253 triliun.

oleh Tira Santia diperbarui 16 Nov 2021, 10:30 WIB
Pekerja melakukan proses pembuatan oncom di Jakarta, Kamis (1/7/2021). Realisasi kredit usaha rakyat (KUR) hingga 18 Juni 2021 telah mencapai Rp 112,8 triliun. Angka tersebut setara dengan 44,58% dari target penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp 253 triliun.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menyalurkan dukungan akses pembiayaan untuk UMKM melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp244,87 triliun hingga 11 November 2021. Kucuran kredit tersebut diberikan kepada 6.480.672 debitur.

“Realisasi penyaluran KUR tahun 2021 sampai dengan 11 November 2021 berdasarkan data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) sebesar Rp 244,87 triliun dan diberikan kepada 6.480.672 debitur,” kata Asisten Deputi Pembiayaan Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Irene Swa Suryani, di Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (16/11/2021).

Rinciannya, KUR Super Mikro sebesar Rp 9,21 triliun kepada 1.047.506 debitur, KUR Mikro sebesar Rp 152,99 triliun kepada 5.006.263 debitur, KUR Kecil/khusus sebesar Rp 82,65 triliun kepada 425.779 debitur, KUR Penempatan TKI sebesar Rp 17,30 miliar kepada 1.124 debitur.

Seiring meningkatnya penyaluran KUR, maka Pemerintah terus berupaya meningkatkan target penyaluran KUR menjadi sebesar Rp 285 triliun dari target sebelumnya sebesar Rp 253 triliun.

Kebijakan lainnya, memperpanjang pemberian tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen dari Januari hingga Desember 2021. Sehingga, suku bunga KUR tahun 2021 menjadi 3 persen.

"Semua sektor ekonomi UMKM dapat diberikan KUR, plafon KUR tanpa jaminan hingga Rp 100 Juta," imbuhnya.

Sementara itu, realisasi penyaluran KUR Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sampai dengan 11 November 2021 berdasarkan data SIKP sebesar Rp 1,17 triliun kepada 24.717 debitur dan Kabupaten Belitung sebesar Rp 161,85 miliar kepada 3.633 debitur.

"Dengan potensi besarnya penyaluran KUR ini tentunya akan bermanfaat dan memberikan dampak positif yang dapat dirasakan seluruh pelaku usaha mikro di Kabupaten Belitung," kata Irene.

Irene berharap, semua pihak yang terkait dapat berperan aktif dalam program KUR. Dinas Koperasi dan UKM Provinsi/Kab/Kota menyiapkan calon debitur yang potensial untuk mengakses KUR, mengupload calon debitur tersebut ke SIKP agar dapat diakses penyalur KUR, melakukan pembinaan dan pendampingan kepada UMKM untuk mengakses KUR maupun pasca menerima KUR hingga melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan KUR di wilayahnya.

"Penyalur KUR diharapkan dapat berkomitmen untuk mencapai target dalam penyaluran KUR dan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM setempat untuk mempercepat penyaluran KUR," jelas Irene.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penjamin KUR

Pekerja melakukan proses pembuatan oncom di Jakarta, Kamis (1/7/2021). Realisasi kredit usaha rakyat (KUR) hingga 18 Juni 2021 telah mencapai Rp 112,8 triliun. Angka tersebut setara dengan 44,58% dari target penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp 253 triliun.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di samping itu, pihak penjamin KUR diharapkan dapat membantu UMKM dalam hal keterbatasan agunan yang dimiliki UMKM.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Belitung, Adnizar mengatakan bahwa pada masa pandemi Covid-19 saat ini, perekonomian masyarakat sudah mulai bangkit dan diharapkan terus berkembang sehingga memberikan dampak positif pada sektor usaha seperti pariwisata.

Menurut Adnizar, sosialisasi program KUR di Kabupaten Belitung diharapkan dapat mempermudah UMKM untuk mengakses pembiayaan KUR, khususnya di sektor pariwisata yang sedang berkembang di Kabupaten Belitung saat ini.

"Penyaluran KUR Tahun 2021 terbesar di Kabupaten Belitung melalui Bank BRI, Bank BNI, dan BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung," pungkas Adnizar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya