Gubernur Jabar Minta Pemda Aktif Pantau Titik Rawan Bencana

Untuk mengantisipasi bencana akibat cuaca ekstrem, Ridwan Kamil meminta aparat kewilayahan untuk menggelar apel rutin kesiapsiagaan bencana.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 16 Nov 2021, 15:00 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah menetapkan status siaga satu bencana alam 27 daerah di Jabar. Hal ini juga sudah disampaikan kepada pemerintah daerah (pemda) kabupaten/kota terkait. Emil, sapaannya mengatakan, untuk mengantisipasi bencana akibat cuaca ekstrem tersebut, pihaknya meminta aparat kewilayahan untuk menggelar apel rutin kesiapsiagaan bencana.

"Mohon apel siaga dengan muspida untuk kesiapsiagaan terhadap potensi bencana," katanya di Gedung Sate Bandung, Senin (15/11/2021).

Emil juga meminta semua warga untuk mewaspadai cuaca hujan yang lebih tinggi dan tidak biasa hingga Maret 2022. Ia menyebut dalam rentang waktu tersebut diperkirakan banjir dan longsor akan sering terjadi.

"Saya minta waspada sampai bulan Maret 2022 ada curah hujan yang lebih tinggi dan tidak biasa yang punya potensi longsor dan banjir lebih sering," ujarnya.

Emil mencontohkan peristiwa longsor di Dago, Kota Bandung awal November lalu terjadi akibat curah hujan tinggi dan tak biasa. Padahal selama 50 tahun di daerah tersebut tidak pernah terjadi longsor.

"Tadi yang longsor di Dago juga sama, menurut warganya selama 50 tahun tidak pernah terjadi longsoran seperti itu tapi tiba-tiba terjadi," ucapnya.

Sebelumnya, Kang Emil bersama BPBD Jabar berkesempatan meninjau lokasi longsor tepatnya di wilayah RT 01 RW 03 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Dalam peristiwa yang terjadi pada 2 November 2021 lalu itu tiga rumah warga mengalami rusak berat dan korban luka.

"Menurut laporan, biasanya rawan pergerakan tanah itu di bulan Maret pada saat akumulasi hujan berbulan-bulan. Ini baru di bulan November tanahnya sudah serapuh itu," kata Emil.

Emil pun meminta pemda kabupaten/kota melalui dinas-dinasnya aktif memantau titik-titik rawan bencana seperti sungai dan daerah pergerakan tanah. Apabila menemukan ada retakan tanah di deretan rumah warga yang lokasinya berada di pinggiran sungai agar segera dievakuasi.

"Jangan menunggu terjadi korban atau bencana," dia menegaskan.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya