Liputan6.com, Jakarta - Satu orang pencuri besi milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kembali diringkus Unit Reskrim Polsek Makasar.
Dengan begitu, total sudah 6 orang dari komplotan tersebut yang telah dijebloskan ke dalam jeruji besi. Hal tersebut disampaikan Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan.
Baca Juga
Advertisement
Dijelaskan Erwin, pelaku yang ditangkap itu berinisial AP (24). Erwin menyebut, AP bersama-sama tersangka lain ikut serta memindahkan besi-besi ke atas mobil pick up.
"Ada satu orang, inisial AP 24 tahun, dia pemetik. Jadi totalnya ada enam (yang sudah ditangkap)," kata Erwin saat dihubungi awak media, Senin 15 November 2021.
Selain itu disampaikan Erwin, rupanya, salah satu dari 6 orang yang ditangkap tersebut merupakan mantan pegawai bagian cleaning service.
Dia menerangkan, tersangka diduga memberitahukan lokasi penyimpanan besi-besi proyek kepada kawanan pencuri tersebut.
"Orang dalam yang dimaksud adalah salah satu cleaning service yang sudah ditangkap, yang menginfokan lokasi besi yang menjadi sasaran kelompok pelaku," kata Erwin.
Berikut sederet fakta terkini kasus pencurian besi milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dihimpun Liputan6.com:
1. Kembali Tangkap Satu Pelaku
Unit Reskrim Polsek Makasar kembali meringkus satu orang pencuri besi milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Kini, ada enam orang dari komplotan tersebut yang telah dijebloskan ke bui.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan menerangkan, salah seorang pelaku yang ditangkap berinisial AP (24). Erwin menyebut, dia bersama-sama tersangka lain ikut serta memindahkan besi-besi ke atas mobil pick up.
"Ada satu orang, inisial AP 24 tahun, dia pemetik. Jadi totalnya ada enam (yang sudah ditangkap)," kata Erwin saat dihubungi awak media, Senin 15 November 2021.
Advertisement
2. Tiga Masih Buron
Erwin menerangkan, pihaknya terus memburu pelaku lain yang masih berkeliaran. Ada tiga orang lagi yang masuk ke Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Ada 3 lagi (DPO). Sudah (kami kantongi identitas)," ujar dia.
3. Ada Mantan Pegawai Cleaning Service Terlibat
Mantan pegawai bagian cleaning service diduga terlibat dalam kasus pencurian besi milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Polisi menyebut, dia adalah satu dari enam tersangka yang telah ditangkap sebelumnya.
"Orang dalam yang dimaksud adalah salah satu cleaning service yang sudah ditangkap, yang menginfokan lokasi besi yang menjadi sasaran kelompok pelaku," kata Erwin.
Advertisement
4. Eks Pegawai Sekongkol dengan Pelaku Lain
Polisi terus mendalami keterangan dari enam orang pelaku pencurian besi milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Salah satunya dengan menggali keterangan dari SU yang pernah bekerja di proyek tersebut. Kanit Reskrim Iptu Moch Zen menerangkan, dia adalah mantan cleaning service.
"SU, (mantan cleaning service) dia yang tahu akses ke dalam. Dia ikut termasuk di situ," kata dia saat dihubungi, Selasa (16/11/2021).
Zen menerangkan, SU sengkongkol dengan para pelaku. Berdasarkan hasil pemeriksaan, SU memahami betul situasi di sekitar lokasi. Bahkan, sampai tempat penyimpanan besi-besi untuk proyek KCIC.
"Iya (dia koordinasi dengan pelaku). Yang jelas dia yang tau akses lokasi, barang simpan di mana. Dia (SU) tahu posisi barang (besi-besi) otomatis dia bantu angkat juga," terang dia.
Zen menyebut, SU turut mendapat bagian dari hasil penjualan besi-besi proyek KCIC. Adapun, jatahnya untuk SU diberikan langsung oleh AR.
"Belum tahu (nominalnya berapa) mungkin pembagian rata. Tergantung hasilnya yang di dapat," ujar dia.
5. Buru Penadah Besi
Zen menerangkan, pihaknya telah menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) atas nama ke tiga orang pelaku. Zen menyebut, salah satu pelaku berinisial HA, yang menampung besi-besi hasil curian.
"Ada tiga yang buron, dua perannya membantu mengangkat besi-besi. Sedangkan satu lagi adalah penadahnya," kata dia.
Zen mengatakan, ia turun langsung mempimpin pengejaran pencuri besi. Ia mengaku sempat mendeteksi jejak para buronan.
"Ini lagi kita lakukan pengejaran. Kita intens lakukan pengajaran. Kita ingin kasus ini diusut sampai tuntas," jelas Zen.
Advertisement