Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tingkat mobilitas atau pergerakan masyarakat di awal November ini sudah kembali ke level sebelum pandemi Covid-19. Bahkan menurutnya, mobilitas masyarakat saat ini sudah lebih tinggi jika dibandingkan dengan Februari 2020.
"Mobilitas ini sudah melebihi situasi Februari tahun lalu atau sebelum pandemi, karena meskipun Covid-19 sudah ada sejak 2019, tetapi baru ditetapkan sebagai pademi pada Maret 2020," kata Sri Mulyani di acara CEO Networking 2021, Selasa (16/11/2021).
Kondisi ini terlihat dari pergerakan masyarakat di ritel dan groseri. Dengan sudah kembalinya pergerakan masyarakat ini sektor perdagangan semakin resilien dibanding saat varian delta menyerang pertengahan tahun 2021.
"Kalau kita lihat sekarang ini sudah di atas atau kembali pra pandemi. Terutam di daerah ritel dan groseri ini sudah tinggi, ini membuat perdagangan kita yang resiliensi," kata dia.
Selain itu, indeks keyakinan konsumen (IKK) juga menunjukkan perbaikan di level 113,4. Perbaikan terjadi di semua kategori, tingkat pendidikan dan kelompok umur responden. Peningkatan jut aterjadu di hampr semua kota yang dilakukan survei.
"IKK kita sudah kembali naik, kita harap Q4 yang sempat melemah bisa naik lagi dan itu akan tumbuh ke pemulihan," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Inflasi
Sementara itu dari sisi inflasi, Sri Mulyani mengatakan di Indonesia masih terkendali. Meskipun berbagai negara di Eropa dan Amerika Serikat tengah mengalami gejolak inflasi yang tinggi.
"Komplikasi kenaikan harga di Eropa dan Amerika Serkiat ini sudah tinggi tapi, Indonesia mampu mengendalikan inflasi," kata dia.
Dia menambahkan selama ini kenaikan gejolak harga di dalam negeri masih bisa dikendalikan, baik karena kebutuhan permintaan yang tinggi namun suplai terbatas, atau gangguan suplai lainnya. Namun tak dapat dipungkiri inflasi yang tinggi di berbagai negara tersebut harus juga diantisipasi pemerintah.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement