Liputan6.com, Jakarta Berbagai cara tengah dilakukan pemerintah untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia. Dengan ekonomi yang bergerak, hal ini mampu menekan angka pengangguran.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pada tahun 2020, angka pengangguran berada di level 7,1 persen, kemudian per Agustus 2021 berkurang hingga tinggal 6,5 persen.
Advertisement
Adanya tren pemulihan sejak akhir kuartal III dan berlanjut di kuartal IV, di menargetkan angka pengangguran semakin menurun. Ditargetkan tahun depan bisa turun di bawah 6,5 persen.
"Angka pengangguran bisa turun di bawah 6,5 persen," kata Sri Mulyani di acara CEO Networking 2021, Jakarta, Selasa (16/11/2021).
Selama proses pemulihan ekonomi ini dia mencatat ada 1,9 juta penyerapan angkatan kerja. Dibukanya 2,6 juta lapangan kerja. Sehingga angka pengangguran akibat pandemi Covid-19 tinggal 1,8 juta orang. Sedangkan pekerja yang dirumahkan tinggal 1,4 juta orang dari semula 1,8 juta orang.
Penurunan angka pengangguran diharapkan bisa mendorong penurunan angka kemiskinan menjadi dibawah 9 persen. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) akan terus ditingkatkan dengan menggunakan anggaran APBN.
Selain itu peran APBN juga akan tetap difokuskan untuk sektor-sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi lewat perlindungan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.
Termasuk juga mendukung sektor pariwisata dan turunannya. Begitu juga dengan dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk menghadirkan konektivitas bagi daerah tertinggal dan terluar.
"TIK ini akan terus ditingkatkan terutama konektivitas daerah tertinggal dan terluar," katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penyehatan APBN
Di saat yang bersamaan pemerintah juga berupaya untuk kembali menyehatkan APBN yang selama ini telah menjadi tumpuan saat perekonomian melambat.
Untuk itu pemerintah melakukan reformasi pajak agar APBN kembali sehat. Termasuk belanja negara dan manajemen utang kembali pada rasio yang sehat.
"Ini harus dijaga dengan menjaga kesehatan APBN saat ekonomi pulih. Makanya ada reformasi pajak, belanja negara dan manajemen utang kembali ke rasio di level yang sehat," kata dia.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement