Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta warga Jatim tetap disiplin dengan protokol kesehatan, meski kasus Covid-19 saat ini melandai dan terus menurun. Pemerintah Daerah (Pemda) diminta melakukan upaya akseleratif vaksinasi.
"Bisa dengan pendekatan kultural serta kearifan lokal lainnya. Saya rasa seluruh Kepala Daerah pasti paham dan memiliki caranya tersendiri dalam melakukan akseleratif tersebut," ungkap Khofifah dikutip dari TimesIndonesia, Senin (15/11/2021) malam.
Advertisement
Khofifah mewaspadai para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang masuk ke Jatim melalui penerbangan non internasional. Seperti disinyalir di Malaysia dan Singapura ditemukan varian baru Covid-19 yakni AY.4.2 yang sudah terdeteksi di sana.
Khofifah pun meminta Kapolda dan Pangdam membantu koordinasi dengan Pemda tempat transit perihal wilayah perlintasan antar provinsi. Kedatangan para PMI disinyalir dapat melalui pelayaran dilanjutkan penerbangan domestik, terlebih ketika penerbangan internasional melalui Bandara Internasional Juanda masih ditutup.
Selain bentuk kewaspadaan di area pintu masuk, Khofifah juga menyatakan bahwa kabupaten/kota harus segera menyiapkan operasi yustisi secara random utamanya sebagai kesiapsiagaan menjelang Natal dan Tahun Baru.
"Kondisi antisipatif ini menjadi format untuk bersiap mengantisipasi Natal dan Tahun baru," ungkapnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tingkatkan Jumlah Vaksinasi
Ia mengatakan, meski gelombang kepulangan PMI yang massif ini belum terjadi, tindakan preventif dan pengawasan sudah harus digencarkan. Terutama dari jalur Malaysia ke Indonesia yang bisa melalui banyak pintu.
"Koordinasi dengan kabupaten/kota yang menjadi perlintasan harus kita koordinasikan bersama dan komunikasikan. Sangat mungkin mereka masuk melalui kapal dan lanjut dengan domestic flight, dan sebagainya," imbau mantan Mensos RI itu.
Khofifah pun turut mengajak kabupaten/kota yang ada di Jatim untuk menjaga dan meningkatkan vaksinasi, serta secara akseleratif menggenjot vaksinasi untuk lansia.
"Harus ada akselerasi, perlu ada percepatan yang didorong. Baik itu vaksinatornya ditambah, tenaga adminnya, layanannya ditingkatkan, kita harus bersinergi bersama untuk mengatasi semua kendala," katanya.
Advertisement