Ekonomi Membaik, Danareksa Prediksi IHSG 2022 Berpotensi ke Posisi 7.300

Sejumlah sentimen positif akan angkat IHSG pada 2022. Salah satunya fundamental makro ekonomi Indonesia makin positif.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Nov 2021, 17:38 WIB
Dirut Danareksa Investment Management, Marsangap P. Tamba sedang memberikan penjelasan dana kelolaan atau Nilai Aktiva Bersih (NAB) 2018 kepada nasabah di Jakarta Rabu (28/3). (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Danareksa Investment Management (DIM) prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa bergerak di kisaran 6.500-7.300.

Hal tersebut disampaikan oleh Chief Investment Officer PT Danareksa Investment Management Herman Tjahjadi dalam acara Media Gathering Virtual, Selasa (16/11/2021).

Penanganan COVID-19 di Indonesia yang dinilai baik telah meningkatkan Indeks Kepercayaan Konsumen (Consumer Confidence Index/CCI). Indeks kepercayaan konsumen mulai tumbuh pada Oktober 2021.

"Semakin membaiknya situasi COVID-19 di Indonesia terlihat dari kemajuan vaksinasi COVID-19 yang sangat baik, sehingga Indeks Kepercayaan Konsumen di bulan Oktober meningkat menjadi 113,4," kata dia.

Dia menuturkan, bahkan Amerika Serikat juga mengakui penanganan Indonesia sangat baik. Sehingga masyarakat pun semakin memiliki ekspektasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pihaknya optimistis pada 2022 fundamental makro ekonomi Indonesia semakin positif. Apalagi pelaku bisnis juga mulai kembali investasi atau belanja modal secara bertahap.

"Dengan adanya pertumbuhan kredit, maka pertumbuhan ekonomi pun akan semakin meningkat," kata dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pertumbuhan Kredit Meningkat

Suasana perdagangan di Danareksa Investment Management (DIM) Jakarta, Rabu (28/3). Anak usaha PT. Danareksa (Persero) menargetkan dana kelolaan atau Nilai Aktiva Bersih (NAB) 2018 sebesar Rp.35 triliun atau naik sekitar 30% dari NAB 2017. (Liputan6.com)

Hingga September 2021, pertumbuhan kredit sudah menunjukkan peningkatan, yaitu sebesar 2,2 persen dibanding September tahun lalu (year on year/yoy).

Sementara, jika mengacu pada pertumbuhan kredit di bulan Agustus 2021, ada pertumbuhan sebesar satu persen dibanding Agustus tahun lalu (yoy).

Herman prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan berada di kisaran 4,5 persen hingga 5 persen. Sementara inflasi diperkirakan sekitar 2,2 persen hingga 3,3 persen. Sedangkan pergerakan rupiah diproyeksikan di kisaran Rp14.100 per dollar AS hingga RP14.700 per dollar AS.

"Indeks pembelian (Purchasing Managers Index/PMI) sudah meningkat ke 57,2 di Oktober 2021, setelah sempat ada di level rendahnnya di 40,1 pada bulan Juli 2021," kata dia.

Sementara bertambahnya mobilitas juga telah menunjukkan kemajuan aktivitas ekonomi. Indonesia juga diuntungkan dengan siklus boomingnya komoditas dan penyaluran kredit yang semakin pulih.

"Tol-tol baru juga akan lebih banyak  beroperasi di 2022, ini akan menjadi katalis positif untuk menurunkan biaya logistik untuk distribusi. Perbaikan Infrastruktur dan e-commerce akan membuat inflasi bisa terjaga," kata dia.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya