Liputan6.com, Jakarta PT Dahana (Persero) melakukan uji coba Senjata Lawan Tank (SLT). Uji coba dinamis tersebut dilakukan untuk mengetahui jarak tempuh dan stabilitas roket ketika diluncurkan.
Diketahui, senjata anti tank tersebut dibuat lewat kolaborasi antara PT Dahana dan PT Hariff Daya Tunggal Engineering.
Advertisement
Kegiatan uji coba dilaksanakan pada Selasa, 16 November 2021 di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Cipatat, Bandung, Jawa Barat.
Pada tahap awal, SLT yang akan dibuat ini merupakan SLT latih dimana digunakan untuk keperluan latihan. Ke depan, SLT ini akan dibekali dengan warhead sehingga dapat dipergunakan sebagai senjata untuk pertahanan.
“Uji dinamis (terbang) Roket diharapkan bisa mencapai jarak 300 meter. Namun, sementara ini pencapaian kita sudah 600 meter, jadi tinggal pengubahan sudut tembaknya,” ujar Suhendra Yusuf RPN, Direktur Teknologi & Pengembangan PT DAHANA (Persero), dalam keterangan resmi, Selasa (16/11/2021).
Dahana, kata dia, mendapatkan kepercayaan dari Litbang Pusat Kesenjataan Infanteri (PUSSENIF) sebagai pemilik anggaran sekaligus user dari SLT.
Roket karya anak bangsa ini diharapkan dapat mencapai jarak efektif 300-400 meter dan dapat diisi ulang beberapa kali pada peluncur yang juga telah dikerjakan pada pengembangan SLT.
“Kami berharap, luncuran roket ini minimal bisa lurus dan stabil, sehingga tahun depan dapat dilakukan sertifikasi, dan jika lolos, maka akan dilanjutkan ke produksi massal,” lanjut Suhendra.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Melawan Tank
Di medan peperangan, tank merupakan senjata berbahaya yang sering digunakan untuk membuka jalur pasukan infanteri, dengan kemampuannya bermanuver serta dilindungi dengan baja, tank seringkali membuat musuh kewalahan.
Namun, Suhendra menyebut, bukan berarti tank tak bisa untuk dikalahkan, untuk melawan tank, Indonesia membangun Senjata Lawan Tank (SLT).
SLT merupakan sebuah senjata versi kecil dan ringan sehingga dapat ditembakkan oleh satu orang personel menggunakan peluncur yang ditembakkan di atas bahu, sehingga disebut sebagai senjata panggul.
SLT dikembangkan sebagai upaya melengkapi kebutuhan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) militer Indonesia disamping produk-produk lainnya. Keberadaan SLT juga akan memperkuat sistem pertahanan nasional.
Sampai saat ini, sebagai BUMN yang bergerak di industri bahan peledak, DAHANA telah memproduksi berbagai kebutuhan militer seperti, Roket R-Han 450, R-Han 122 B, Bomb P- Series Live, dan berbagai macam produk lainnya.
Hal ini merupakan dukungan agar Indonesia dapat mandiri dalam industri pertahanan, sehingga mengurangi ketergantungan impor serta ke depannya dapat meningkatkan pemasukan bagi Negara.
Advertisement