BMKG Jatim Sebut Kali Lamong Masih Berpotensi Meluap Akibat La Lina

La Nina merupakan suatu fenomena cuaca global yang menyebabkan curah hujan menjadi lebih tinggi, termasuk di wilayah Kabupaten Gresik.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2021, 13:34 WIB
Ilustrasi BMKG (Sumber: bmkg)

Liputan6.com, Surabaya - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur mengingatkan dampak La Lina terhadap cuaca yang berpengaruh terhadap meluapnya Kali Lamong di Kabupaten Gresik yang menyebabkan banjir.

Koordinator BMKG Jatim Taufiq Hermawan, mengatakan perlunya pemahaman mengenai La Nina karena masih banyak anggapan yang beredar fenomena itu diartikan sebagai badai.

Ia menjelaskan La Nina merupakan suatu fenomena cuaca global yang menyebabkan curah hujan menjadi lebih tinggi, termasuk di wilayah Kabupaten Gresik.

"Karena La Nina ini, curah hujan meningkat 2-70 persen, ini yang perlu diwaspadai. Karena banjir ini utamanya terjadi karena tingginya curah hujan," katanya, usai rapat koordinasi penanggulangan banjir Kali Lamong di Gresik, Selasa (16/11/2021), dilansir dari Antara.

Sementara Kepala Stasiun Klimatologi Malang, Anung Suprayitno yang turut hadir dalam kegiatan itu mengatakan, La Nina berefek paling tinggi di periode September-November.

Tetapi, kata dia, tidak lantas membuat bulan Desember-Februari curah hujan menjadi rendah, sebab pada Desember-Februari merupakan periode yang menjadi puncak musim hujan.

Sebelumnya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menjelaskan, bahwa bencana banjir akibat luapan Kali Lamong terjadi di wilayah Gresik Selatan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 


Skema Penanganan Korban Banjir

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Gus Yani, sapaan akrabnya menyebut, Pemkab Gresik terus berupaya melakukan mitigasi bencana, salah satunya dengan ketersediaan sarana penampungan sementara yang layak bagi korban terdampak banjir.

"Kami tidak hanya melakukan pencegahan banjir, namun perlu diperhatikan juga mengenai penanganan korban banjirnya," katanya.

Ia mengatakan, hingga hari ini, Pemkab Gresik total telah menyiapkan 19 alat berat untuk normalisasi Kali Lamong, dan menginstruksikan Dinas PUPR segera menginformasikan apabila jumlah tersebut masih dirasa kurang.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Gresik, Endoong Wahyukuncoro mengatakan alat berat tersebut, dikerahkan dan diletakkan di sepanjang Kali Lamong untuk mengangkat sedimentasi sungai.

"Kami lakukan pengerukan karena kondisi banjir yang sudah mereda, hal ini membuat pengerukan semakin kami gencarkan di beberapa titik, mulai dari Kecamatan Balongpanggang hingga Kecamatan Cerme," demikian Endoong.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya