Liputan6.com, Kampala - Uganda menjadi target bom bunuh diri yang meledak di dekat gedung parlemen Uganda serta markas polisi. Pelakunya adalah ISIS
Dilaporkan BBC, Rabu (17/11/2021), tiga orang pelaku bom bunuh diri itu disebut naik motor. Setidaknya ada tiga orang tewas akibat bom tersebut, namun kemungkinan jumlah korban meningkat.
Baca Juga
Advertisement
Potongan tubuh manusia dilaporkan terlihat di jalanan.
Serangan yang terjadi di dekat parlemen Uganda dan markas polisi terjadi hampir bersamaan dengan selisi kurang dari tiga menit.
Dua korban serangan ini adalah polisi. Selain itu, aparat juga telah menemukan bom-bom lain di berbagai lokasi kota. Aparat masih bersiaga.
"Ancaman-ancaman bom masih aktif, terutama dari penyerang bunuh diri," ujar jubir polisi Fred Enanga.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jadwal Parlemen Batal
Kepolisian dan pejabat turut menyalakan grup pemberontak Allied Defence Forces (ADF). Kelompok itu berikrar kepada ISIS pada 2019.
Enenga berkata ADF turut melatih pasukan bom bunuh diri.
Kegiatan-kegiatan di parlemen Uganda dibatalkan akibat adanya bom yang terjadi. Para anggota parlemen diminta jangan datang ke parlemen.
Bom di dekat parlemen diketahui meledak di parkiran.Sementara, bom dekat markas polisi menghancurkan jendela-jendela gedung.
Ada lima orang lainnya yang kritis akibat serangan ini.
Advertisement