Instagram Minta pengguna untuk Verifikasi Akun Lewat Video Selfie

Instagram meminta pengguna untuk memberikan video selfie yang menunjukkan berbagai sudut wajah mereka untuk memverifikasi bahwa mereka bukan bot.

oleh Iskandar diperbarui 17 Nov 2021, 08:00 WIB
Logo baru Instagram (Sumber: The Guardian).

Liputan6.com, Jakarta - Instagram meminta beberapa pengguna untuk memberikan video selfie yang menunjukkan berbagai sudut wajah mereka untuk memverifikasi bahwa mereka adalah manusia (bukan bot). Demikian menurut tangkapan layar yang diunggah ke Twitter oleh konsultan media sosial Matt Navarra.

Instagram sendiri terus aktif memberantas akun bot yang dianggap sebagai spam, bisa melecehkan orang, atau digunakan untuk meningkatkan jumlah likes/followers secara artifisial.

Menurut XDA Developers, sebagaimana dilansir The Verge, Rabu (17/11/2021), perusahaan mulai menguji fitur tersebut tahun lalu tetapi mengalami masalah teknis.

Beberapa pengguna telah melaporkan diminta untuk mengambil video selfie untuk memverifikasi akun mereka sendiri.

Pengguna lain di Twitter, Bettina Makalintal, memposting tangkapan layar yang menunjukkan langkah bagaimana pengguna mengambil video selfie untuk membuktikan bahwa mereka adalah manusia dan benar-benar pemilik akun.

Terkait hal ini, induk perusahaan (Meta) belum menanggapi fitur keamanan terbaru itu di Instagram, termasuk peluncuran dan detailnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bagaimana dengan Keamanan Data Biometrik Pengguna?

Ilustrasi Logo Instagram

Langkah ini mungkin mengejutkan sejumlah pengguna, mengingat Meta akan mematikan salah satu fitur pengenalan wajahnya.

Namun, seperti yang telah ditegaskan kembali oleh perusahaan, itu hanya mematikan fitur tertentu di Facebook, bukan penggunaan pengenalan wajah Meta secara keseluruhan.

Pesan di bagian bawah tangkapan layar juga menyiratkan bahwa fitur di Instagram tersebut tidak akan menggunakan pengenalan wajah sama sekali dan video akan dihapus setelah 30 hari.

Secara tak langsung Meta berjanji tidak akan mengumpulkan data biometrik pengguna.


Reels Instagram Punya Fitur Baru Mirip TikTok, Apa Saja?

Layanan mirip TikTok milik Instagram, Reels, diuji coba di India usai pemblokiran TikTok (Foto: Instagram)

Di sisi lain, Instagram merilis dua fitur baru yang mirip dengan milik TikTok. Kedua fitur tersebut adalah text-to-speech dan video effects.

Kedua fitur tersebut adalah fitur yang populer di kalangan pengguna TikTok.

Mengutip The Verge, Senin (15/11/2021) text-to-speech digunakan secara luas sebagai fitur aksesibilitas. Fitur ini memungkinkan pengguna tunanetra atau low vision untuk mendengarkan (dalam bentuk suara) apa yang ditulis oleh pembuat konten.

Untuk menggunakan fitur text-to-speech pada Reels, pengguna bisa membuka aplikasi Instagram, masuk ke kamera Reels, rekam atau unggah video, dan tambahkan teks ke video menggunakan text tool yang ada.

Kemudian, pengguna bisa ketuk text bubble dan membuka menu titik tiga, lalu pilih text-to-speech, pilih opsi suara yang diinginkan dan unggah Reels seperti biasanya.

Untuk fitur kedua, voice effect alias efek suara, jika pengguna ingin menambahkan efek suara ke Reels yang memungkinkan pengguna bisa memodifikasi audio termasuk voice over. Setelah rekam Reels, ketuk music note untuk membuka mixer audio.


Bisa Masukkan Efek Suara

Instagram Reels. Kredit: Instagram

Pengguna selanjutnya bisa mengetuk "efek" dan pilih efek suara yang diinginkan. Pilihannya mulai dari 'helium', 'giant', dan 'robot'.

Sekadar informasi, Reels diluncurkan pada 2020. Tujuannya adalah jadi pesaing langsung dari TikTok yang mulai populer dan booming di kalangan anak muda.

Beberapa waktu setelah meluncurkan Reels, Instagram juga mengumumkan program bonus bagi pembuat konten. Hal tersebut merupakan bagian dari upaya Facebook Inc (yang kini Meta) untuk memberikan USD 1 miliar kepada para pembuat kontennya, hingga 2022.

Dengan program ini, Instagram menawarkan pembuat kreator dengan jumlah pengikut tertinggi sebanyak USD 35.000 untuk membuat Reels yang viral.


Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya