Surabaya Gaspol Vaksinasi, Dosis Kedua Hampir Capai 100 Persen

Sementara untuk kategori lansia, vaksinasi di Surabaya untuk dosis satu, sudah mencapai sekitar 94,97 persen atau sebanyak 239.385 sasaran.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2021, 18:11 WIB
Eri Cahyadi saat meninjau vaksinasi pelajar di SMAN 21 Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya terus menggeber pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Capaian vaksinasi dosis dua di Kota Pahlawan saat ini sudah mendekati 100 persen, yaitu 94 persen.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut data vaksinasi di Surabaya per 14 November 2021, dosis satu 116,53 persen atau sebanyak 2.584.840 sasaran. Sedangkan untuk dosis kedua, mencapai sekitar 94,11 persen atau sebanyak 2.087.376 sasaran dan dosis ketiga, sudah sekitar 110,90 persen atau sebanyak 36.628 sasaran.

"Kami melalui jajaran kecamatan dan kelurahan rutin melakukan update data vaksinasi pada aplikasi LawanCovid-19. Termasuk pula melakukan update data warga yang belum melakukan vaksinasi," katanya, Rabu (17/11/2021), dikutip dari Antara.

Sementara untuk kategori lansia, vaksinasi di Surabaya untuk dosis satu, sudah mencapai sekitar 94,97 persen atau sebanyak 239.385 sasaran. Kemudian untuk dosis kedua, mencapai sekitar 85,08 persen atau sebanyak 214.458 sasaran. 

Selain vaksiansi, Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya juga menyiapkan sejumlah langkah antisipasi  adanya gelombang ketiga COVID-19 atau varian delta plus yang saat ini sudah ditemukan di beberapa negara.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


4T

Seorang petugas kesehatan bersiap untuk memberikan vaksin virus corona COVID-19 Sinovac di pusat vaksinasi massal darurat di lapangan sepak bola di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/9/2021). Vaksinasi ini dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. (Juni Kriswanto/AFP)

Langkah pertama adalah peningkatan kegiatan secara konsisten dan terintegrasi upaya 4T yakni Tracking (Pelacakan), Tracing (Penelusuran), Testing (Pemeriksaan) dan Treatment (Perawatan Kesehatan). 

"Ini yang kami lakukan secara terus menerus hampir selama 24 jam sampai hari ini. Kami berkolaborasi dengan puskesmas, kelurahan, kecamatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas hingga relawan tracer," katanya.

Tak hanya itu, pelaksanaan kegiatan testing juga berjalan dengan melibatkan tiga pilar, yakni pemkot, TNI dan Polri. Sedangkan pelaksanaan Surveilans Aktif (Active Case Finding), dilakukan secara terintegrasi melalui pemeriksaan RT-PCR.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya