Komunikasi Penting Untuk Hindari Dampak Besar Bencana Banjir

Menurut Andre, di Indonesia ada sekitar 2.200 bencana alam yang terjadi sejak 1 Januari hingga 31 Oktober 2021. Dari jumlah itu sekitar 40 persen bencana adalah banjir.

oleh Liputan6.comAdyaksa Vidi diperbarui 17 Nov 2021, 23:56 WIB
Ilustrasi banjir. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Institut Komunikasi dan Bisnis (IKB) LSPR mengadakan pelatihan bagi masyarakat Desa Bojongkulur, Bogor untuk menghadapi ancaman penyakit di musim penghujan seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan leptospirosis. Menariknya, acara ini digelar secara virtual dan diikuti oleh 320 peserta.

Dalam acara itu juga diluncurkan buku panduan tanggap dan siaga banjir, Sedia Payung Sebelum Hujan. Kepala Desa Bojongkulur Firman Riansyah mengaku senang dengan adanya acara ini.

"Proses mitigasi ini sangat penting, karena itu selain pembangunan infrastruktur juga diperlukan pelatihan dan juga upaya meningkatkan wawasan bagi mitigasi bencana," ujarnya.

Sementara itu, pendiri dan CEO IKB LSPR Prita Kemal Gani, menjelaskan bahwa program ini merupakan penerapan studi komunikasi yang aplikatif ke masyarakat. "Saya berharap buku ini bisa memberikan manfaat bagi warga Desa Bojongkulur," kata Prita menimpali.

Rektor IKB LSPR Dr. Andre dalam sambutannya pada acara itu. Menurut Andre, di Indonesia ada sekitar 2.200 bencana alam yang terjadi sejak 1 Januari hingga 31 Oktober 2021. Dari jumlah itu sekitar 40 persen bencana adalah banjir.

"Urusan banjir juga terkait dengan masalah komunikasi, baik saat mitigasi bencana, saat terjadi bencana dan setelah bencana," ujarnya.

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya