Kemenkes Minta Pemda Tidak Pilih-Pilih Merek Vaksin Covid-19

Nadia menjelaskan kelonggaran mobilitas masyarakat saat ini dilakukan karena situasi level PPKM sudah terus menurun dan membaik.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2021, 18:04 WIB
Warga yang mengenakan masker berjalan melintasi mural berisi imbauan terkait COVID-19 di Menteng, Jakarta, Kamis (7/10/2021). Pemerintah menyiapkan langkah implementasi prokes 3M, implementasi surveilans 3T, percepatan vaksinasi dan persiapan fasilitas rumah sakit. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meyakini Indonesia segera mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Kemenkes berharap pemerintah daerah (pemda) kabupaten atau kota tidak pilih-pilih vaksin Covid-19.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa vaksin Covid-19 selain merek Sinovac tersedia dalam jumlah yang cukup.

"Dan ini akan mempercepat kita untuk segera mencapai kekebalan kelompok dan kita bisa keluar dari pandemi menjadi endemi yang kita ingin bersama,” kata Siti Nadia, Rabu (17/11/2021).

Dia mengungkapkan pemerintah sudah menerapkan strategi untuk mengantisipasi varian Delta Plus AY.4.2. “Sudah kita terapkan sejak ada info varian baru termasuk varian MU dan AY 4.4,” ungkapkan.

Nadia menjelaskan kelonggaran mobilitas masyarakat saat ini dilakukan karena situasi level PPKM sudah terus menurun dan membaik. Namun, dia mengingatkan masih pentingnya protokol kesehatan bagi masyarakat. 

Kata dia, masyarakat jangan lengah dan abai.

"Kita terus dorong protokol kesehatan dilaksanakan dengan ketat, mengingatkan pemda untuk terus mencapai testing dan tracing optimal dan mendorong vaksinasi,” pungkasnya.


Antisipasi Lonjakan Kasus saat Nataru

Seorang petugas kesehatan bersiap untuk memberikan vaksin virus corona COVID-19 Sinovac di pusat vaksinasi massal darurat di lapangan sepak bola di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/9/2021). Vaksinasi ini dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. (Juni Kriswanto/AFP)

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan akan ada penyesuaian pengaturan aktivitas masyarakat serta mobilitas yang diatur menyesuaikan data kasus dan kondisi riil di lapangan.

Hal tersebut akan dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi penularan Covid-19 selama masa libur panjang Natal dan Tahun Baru.

"Pada prinsipnya pemerintah akan tetap mendukung kegiatan masyarakat asalkan dilakukan secara terkendali," ujar Wiku, Selasa (15/11/2021).

Diketahui, total vaksinasi dosis pertama hingga Selasa 16 November 2021 pukul 18.00 WIB sudah mencapai 132.006.377 dosis. Sedangkan total vaksinasi dosis kedua telah mencapai 86.279.716 dosis.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya