Liputan6.com, Jakarta Pemprov DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan World Resources Institute (WRI) dalam menciptakan kawasan Zona Rendah Emisi atau Low Emission Zone (LEZ).
Disebutkan, kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadarena masyarakat terhadap manfaat LEZ. Diketahui, di Jakarta sudah diterapkan di Kota Tua sejak Desember 2020.
Baca Juga
Advertisement
Research Analyst WRI Indonesia, Belatia Castin mengatakan, sejauh ini Pemprov DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan kualitas udaranya.
"Pemprov DKI Jakarta sudah cukup melakukan banyak upaya mengenai kualitas udara. Mengenai data informasi terkait kualitas melalui aplikasi. Tentunya perlu diapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah," kata dia dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (17/11/2021).
Sementara itu, Kepala Bidang Lalulintas DKI Jakarta, Rudy Saptari mengatakan bahwa LEZ yang sudah diterapkan di Kota Tua merupakan salah satu upaya dalam mengendalikan kualitas udara.
"Pemprov DKI Jakarta saat ini sedang mengadakan replikalisasi daerah Kota Tua yang rencananya Juni 2022 sudah dapat merubah wajah Kota Tua, " kata dia.
Kemungkinan Ada Wilayah Lain
Rudy mengatakan bahwa sangat memungkinkan adanya wilayah lain yang akan menerapkan Zona Rendah Emisi. Saat ini pemprov DKI Jakarta sedang melakukan kajian untuk pemetaan wilayah selanjutnya setelah kota tua.
"Kita berharap bahwa pelaksanaan LEZ di kota tua menjadi pilot project. Kami sudah memetakan beberapa lokasi yang akan di terapkan LEZ," ujarnya.
Rudy menjelaskan dalam waktu dekat akan diterapkan di kawasan Jalan Blora. Pihaknya sudah melakukan replikalisasi jalan menjadi area pedestrian.
Selain itu, dia menambahkan wilayah lain yang menjadi target penerapan Zona Rendah Emisi lainnya, seperti di Kemang dan Danau Sunter, yang saat ini masih dalam tahap kajian.
"Untuk pengaplikasian di wilayah lain tentu sangat memungkinkan," imbuhnya.
(Yunita Wisikaningsih)
Advertisement