Max Sopacua Meninggal, AHY Sampaikan Duka dan Penuhi Permintaan Keluarga

Ketum AHY dinilai telah menunjukkan keteladanan sebagai pemimpin yang mampu bertindak secara bijaksana dan dewasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2021, 22:28 WIB
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Wafatnya politikus senior H. Zulkifli bin Adam, atau yang populer dikenal sebagai Max Sopacua mengagetkan keluarga besar Partai Demokrat, termasuk Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Ketika saya menelepon untuk memberitahu kabar duka ini, Mas AHY terkejut dan berduka," kata Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat Sigit Raditya.

"Beliau langsung menitipkan ucapan duka cita bagi keluarga yang ditinggalkan dan menanyakan bantuan apa yang dibutuhkan. Karena masih mendampingi Pak SBY yang sedang melakukan pengobatan, Mas AHY memerintahkan saya untuk mewakili Beliau dan mengupayakan apa pun yang jadi kebutuhan keluarga," imbuh Sigit.

Melalui putra almarhum, Ferro Sopacua, yang juga wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bogor, keluarga almarhum menyampaikan permohonan maaf almarhum, khususnya pada Pak SBY, serta mohon agar jenazah almarhum bisa diantar dengan ambulans Partai Demokrat.

"Sesuai arahan Ketum, saya gerakkan minibus ambulans milik DPP untuk membawa jenazah almarhum Pak Max dari RSPAD ke kediaman keluarga di Bogor lalu ke pemakaman keluarga di Ciomas," kata Sigit melanjutkan.

"Kami bantu apa yang bisa kami bantu sebagai bentuk penghormatan terakhir pada Pak Max yang pernah menjadi senior kami di Partai Demokrat," tambah Sigit.

"Meski ada perbedaan pandangan politik, Ketum AHY tetap menghormati Pak Max sebagai orang yang pernah berjuang membesarkan partai, menjadi anggota DPR RI dan terakhir menjadi Wakil Ketua Umum pada masa kepemimpinan Pak SBY (2015-2020)," tegas Sigit.

 


AHY Menunjukkan Keteladanan

Sigit mengatakan, terkait dengan kabar meninggalnya Max Sopacua, Ketum AHY telah menunjukkan keteladanan sebagai pemimpin yang mampu bertindak secara bijaksana dan dewasa.

"Di tengah polarisasi politik yang terus menguat dan ruang publik yang dipenuhi saling cerca, saya kira sikap seperti ini yang dibutuhkan bangsa Indonesia. Kita butuh lebih banyak inspirasi," pungkas lulusan Norwich University, AS, yang juga satu almamater dengan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya