Liputan6.com, Makassar - Penyakit batu ginjal (nefrolitiasis) yang tidak ditangani akan menjadi masalah kesehatan bagi pria dan wanita di usia 30 hingga 60 tahun. Faktor resiko batu ginjal dipengaruhi gaya hidup dan jenis makanan.
Dokter spesialis Urologi dari Siloam Hospitals Makassar, Syarif, mengatakan jika masalah kesehatan dan berbagai bahaya batu ginjal tidak ditangani, mungkin terjadi penurunan fungsi ginjal. Sehingga sulit mengatur tekanan darah dan regulasi cairan pada tubuh.
Advertisement
Menurut dia, jenis makanan yang tersedia di sekitar wilayah Indonesia banyak yang mengandung 'purin' yaitu zat makanan sebagai penyebab awal keluhan asam urat.
"Kadar asam urat yang tinggi akan menjadi resiko timbulnya batu di saluran kencing," sebut dokter Syarif pada edukasi yang disampaikannya.
Adapun gangguan batu ginjal dapat terjadi di bagian ginjal, saluran atas atau bawah, dan kandung kemih. Gejala batu ginjal ini diawali dengan sakit pinggang dengan nyeri yang hebat diiringi komplikasi seperti urine berdarah, berpasir maupun keluar batu.
Dokter Syarif menjelaskan, deteksi dini atau pemeriksaan awal keluhan batu ginjal dapat dilakukan melalui CT scan Urografi. Melalui CT Scan Urografi yang dimiliki Siloam Hospitals, pemeriksaan mendeteksi batu ginjal di saluran urine dapat segera diketahui hasilnya.
Tatalaksana Pengobatan Batu Ginjal
Batu ginjal terbentuk dari limbah dalam darah yang membentuk kristal dan menumpuk di ginjal. Contoh zat kimia yang dapat membentuk batu ginjal adalah kalsium dan asam oksalat. Seiring waktu, materi tersebut semakin keras dan menyerupai batu. Batu ginjal dapat disembuhkan melalui obat-obatan ataupun dengan tindakan operasi medis..
Penyembuhan dapat dilakukan dengan obat, namun apabila tidak juga berhasil, akan dilakukan tindakan ESWL atau PCNL. ESWL yaitu extracorporeal shockwave lithotripsy, atau dikenal dengan gelombang kejut yang akan menghancurkan batu ginjal berukuran di bawah 2 cm dan akan keluar melalui saluran kecing.
Adapun PCNL atau percutaneous nephrolithotomy adalah tehnik menyingkirkan batu ginjal lewat sayatan kecil di sekitar pinggang yang sangat membantu untuk menghilangkan batu ginjal yang berukuran lebih dari 2 centimeter.
Dokter Syarif menyatakan bahwa informasi terapi minum air kelapa yang dapat pula mengeluarkan batu ginjal dengan sendirinya merupakan mitos. "Karena belum adanya pernyataan medis dari dunia kedokteran mengenai hal ini," katanya.
Organ ginjal yang berperan untuk menyaring darah dan apabila rusak ginjal, artinya harus diterapi dengan alat yang sering yang disebut cuci darah. Kluhan batu ginjal yang bisa menyerang semua gender dan usia ini dapat dihindari dengan kebiasan sederhana dengan rajin secara berkelanjutan dengan meminum air putih minimal 1,5 liter per hari.
"Mengurangi makanan yang mengandung purin dan selalu sayangilah ginjal kita," katanya.