Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara soal berbagai ancaman ekonomi yang mengintai Indonesia pada 2022 mendatang. Menurutnya, seluruh negara dunia pun tengah berhadapan dengan ketidakpastian tinggi.
Jokowi lantas menyebutkan beberapa ancaman perekonomian nyata, seperti kebijakan tapering off Bank Sentral Amerika Serikat The Fed, hingga terganggunya rantai pasok global karena kendala logistik.
Advertisement
"Semua negara sekarang ini juga takut karena inflasi di negara-negara semua negara naik. Orang juga takut dengan tapering off, dan bingungnya negara-negara sekarang ini berkaitan dengan global supply chain yang ternyata kita ketergantungan hanya pada 1-2-3 negara dan kesulitan kontainer hampir semua negara," bebernya dalam Kompas CEO Forum, Kamis (18/11/2021).
Menurut dia, ancaman-ancaman tersebut merupakan disrupsi yang memang sangat mengacaukan, dan tingkat kompleksitasnya kian hari kian bertambah.
"Oleh sebab itu, kita semuanya harus mengantisipasi, harus mempersiapkan diri, harus hati-hati, tetapi juga tidak usah terlalu ketakutan," imbuh Jokowi.
Ditegaskan Jokowi, hal terpenting yang tetap harus disiapkan saat ini hingga tahun depan adalah pengendalian pandemi Covid-19. Sebab, itu dinilainya jadi kunci agar roda perekonomian bisa bergerak lancar.
"Yang paling penting menurut saya kunci ekonomi di tahun 2022 hanya satu kuncinya, kita bisa mengendalikan yang namanya covid, kuncinya hanya itu," tegasnya.
Jokowi Tak Ingin Ada Gelombang Baru Covid-19
Belajar dari pengalaman negara lain, Jokowi tak ingin Indonesia kembali mengalami gelombang baru penyebaran virus corona. Pasalnya, ekonomi nasional potensi bakal lebih terpuruk jika situasi itu terjadi.
"Inilah sekali lagi yang harus kita hati hati penuh kehati-hatian. Saya selalu sampaikan kepada menteri dan daerah bukanya harus tahapan-tahapan-tahapan," serunya.
"Tidak usah tergesa-gesa buka semuanya. dilihat bagaimana positivity rate seperti apa, belum cukup, lihat BOR-nya di RS seperti apa. Cek lagi testing dan tracing di setiap daerah seperti apa. Semuanya kita memang harus hati-hati," tandas Jokowi.
Advertisement