Berbuah Manis, Begini Usaha Pemkot Tangerang Bangkitkan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19 

Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya dalam membangkitkan ekonomi rakyat di saat pandemi Covid-19.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 18 Nov 2021, 14:16 WIB
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah

Liputan6.com, Tangerang Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya dalam membangkitkan ekonomi rakyat di saat pandemi Covid-19. Berbagai program bantuan seperti peruntukan modal, latihan kewirausahaan, keterampilan, sampai pemasaran, dilakukan untuk menggairahkan kembali pelaku UMKM dan UKM di Kota Tangerang. 

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menjabarkan, kondisi Covid-19 yang terkendali akan berdampak pada kondisi ekonomi di Kota Tangerang. Dimana pergerakan ekonomi terus menunjukkan grafik yang positif pada kuartal III tahun 2021 ini. 

"Pada kuartal III 2021 kondisi ekonomi berada di posisi - 0,2, naik jika dibanding pada kuartal III tahun 2020 yang kondisinya -6,92. Angka ini harus kita dorong bersama agar kondisinya semakin membaik pada kuartal I tahun 2022," tutur Arief. 

Menurutnya, sejak pandemi Covid-19 menunjukan dampaknya pada sektor ekonomi, Pemkot Tangerang terus menyuntikan berbagai bantuan. Terutama untuk masyarakatnya yang berperan sebagai pelaku UMKM ataupun yang terkena pemutusan kerja lantaran pandemi. 

"Dalam hal bantuan permodalan, kami luncurkan program Tangerang Bisa dan Tangerang Emas. Itu dimulai sejak kuartal akhir di tahun 2020," ungkap Arief. 

Program Tangerang Bisa pada tahun 2020 atau hanya dalam waktu beberapa bulan saja, sudah memberikan bantuan modal senilai masing-masing Rp 500.000 kepada 7.525 warga. Kemudian di tahun ini, program serupa juga menambah jumlah modal bantuan masing-masing menjadi Rp 760.000 untuk gabungan tahap I dan II kepada 2.443 warga. 

"Lanjut tahap ke tiga sedang dalam proses untuk penyaluran kepada 3.000 orang," kata Arief. 

Tak sampai disana, program pemberian modal lain juga diluncurkan dengan cara pemberian pinjaman tanpa agunan dan bunga. Jumlahnya lebih besar, yakni dimulai dari Rp 500.000 hingga Rp 2.000.000. 

"Ini namanya Program Tangerang Emas, selama 2020 hingga 2021, sudah menyalurkan pinjaman tanpa agunan dan tanpa bunga ini kepada 298 UKM dengan rentang nilai 500.000-2.000.000," kata Arief.

 


Pendampingan Penjualan Produk

Setelah tahap pemberian modal sudah diberikan, selanjutnya Pemkot Tangerang melalui dinas yang berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi rakyat, seperti Dinas Perdagangan Koperasi UKM serta Dinas Ketenagakerjaan, memberi pendampingan dan fasilitas penunjang penjualan produk hasil UMKM, UKM ataupun IKM. 

Misalnya, Disperindagkop UKM yang telah menyebarkan 26 pengurus atau koordinator di setiap kecamatan untuk melakukan pendampingan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), melalui sistem OSS-RBA. Juga menerbitkan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) secara gratis bagi 1000 Usaha Mikro Kecil di Kota Tangerang. 

"Pemerintah Kota Tangerang juga telah memfasilitasi sertifikasi halal untuk 607 UMKM selama tahun 2000-2001, serta memfasilitasi pendaftaran merk yang telah diikuti oleh 1000 UKM pada tahun 2020 dan 500 UKM pada tahun 2021, dan itu terus bertambah," tutur Arief. 

Uji Lab Gratis juga menjadi program untuk Produk Makanan Kering dan Minuman Serbuk bagi Pelaku IKM dan telah dimanfaatkan oleh 543 jenis produk IKM di tahun 2021. 

Lalu, sebagai bentuk dukungan pemasaran, Pemerintah Kota Tangerang telah menjalin kerjasama dengan Tokopedia untuk membuat kanal khusus Kota Tangerang yang diberi nama 'Ayo Rangkul', sehingga memudahkan customer mencari produk dari Kota Tangerang.

 


Pemkot Gelar Pelatihan Kerja

Sementara di lain pihak, menurut Plt Kadisnaker, Rakhmansyah menjelaskan, berbagai pelatihan terus dilakukan bagi mereka lulusan SMK ataupun para pencari kerja yang berniat untuk menjadi wirausaha atau sekedar menambah kemampuan diri. 

"Kita punya pelatihan, baik itu pelatihan berbasis kewirausahaan, ini untuk mendorong menciptakan wirausaha baru. Lalu ada juga pelatihan berbasis kompetensi, itu yang melaksanakan Badan Latihan Kerja (BLK)," tuturnya. 

Di tahun 2021 ini, dari BLK sudah ada 400 alumni lulusan berbagai pelatihan tersebut yang sudah mengantongi sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi atau BNSP. Lulusan tersebut sudah terkoneksi dengan perusahaan yang bekerjasama dengan Pemkot Tangerang. 

Makanya, ada lulusan yang bergabung membentuk tempat usaha baru. Ada juga mereka yang langsung bisa bekerja sesuai sertifikat yang dipegang. 

"Jadi kita melatih sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau dunia industri, sektor usaha yang ada di Kota Tangerang," tutur Rakhmansyah.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya