, Seoul - Ujian yang dilaksanakan sembilan jam di Korea Selatan dikenal dengan nama "Suneung”, yang merupakan tes wajib untuk masuk universitas terkemuka dan dijadikan sebagai kunci untuk meningkatan status sosial, karier yang menguntungkan, dan bahkan prospek pernikahan.
Banyak pihak menganggap sistem pendidikan yang ulta-kompetitif Korea Selatan dituding sebagai penyebab tekanan besar pada siswa dan menjadi pemicu depresi remaja, dengan tingkat bunuh tinggi yang termasuk tinggi di dunia.
Salah satu orang tua peserta tes ujian, Koh Min-soon, kepada AFP mengungkapkan hal yang dia lakukan untuk meredakan stress menjelang ujian 2021.
Baca Juga
Advertisement
"Saya hanya ingin memberi tahu putri saya bahwa saya bangga padanya karena telah bekerja sangat keras hingga saat ini, terlepas dari hasilnya, tidak menentukan siapa dia sebagai pribadi,” jelasnya pada hari Rabu (17/11), demikian dikutip dari laman DW Indonesia.
Sejak tahun lalu, COVID-19 telah menambah tekanan pada siswa, orang tua, dan otoritas pendidikan.
Semua kelas dilakukan secara online untuk siswa dalam dua minggu menjelang ujian. Sementara siswa dan keluarga mereka disarankan untuk tinggal di rumah selama mungkin.
Kementerian Pendidikan Korsel menyebut ada lebih dari 509.000 siswa mengikuti les tahun ini. Selama penyelenggaraan ujian yang dimulai pada Kamis (18/11) pagi waktu setempat, siswa diwajibkan memakai masker.
Ujian di tengah lonjakan kasus COVID-19
Di Sekolah Menengah Bahasa Asing Ewha Girls di pusat kota Seoul, beberapa peserta ujian tiba sambil berpegangan tangan dengan orang tua mereka yang terlihat gugup.
Di luar gerbang sekolah, beberapa orang terlihat sedang berdoa, sementara yang lain berfoto selfie dengan teman dan keluarga.
Korea Selatan telah mengalami lonjakan kasus menjelang ujian Suneung, hampir 3.300 kasus infeksi baru pada Kamis (18/11), jumlah kasus harian tertinggi yang pernah ada.
Sekitar 70 siswa tetap mengikuti ujian meskipun baru-baru ini dinyatakan positif COVID-19. Namun, mereka duduk menggunakan meja dan kursi terpisah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Otoritas Terapkan Tindakan Luar Biasa
Pentingnya ujian nasional tercermin dalam tindakan luar biasa yang diambil otoritas Korea Selatan untuk menghilangkan gangguan bagi peserta ujian. Kantor publik, bank, dan pasar saham buka satu jam lebih lambat dari biasanya untuk membantu melonggarkan lalu lintas, dan memastikan siswa tiba tepat waktu.
Semua aktivitas penerbangan di bandara negara itu juga ditangguhkan selama 35 menit selama tes mendengarkan bahasa Inggris. Semua pesawat di udara harus mempertahankan ketinggian lebih dari 3.000 m.
Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan 79 penerbangan - 16 di antaranya internasional - telah dijadwal ulang karena penyelenggaraan ujian tersebut.
Mobil polisi dan pengawalan sepeda motor siap siaga di area sekolah untuk mengantar siswa yang terjebak macet atau terlambat.
"Ini adalah hari yang sangat penting bagi para peserta ujian, dan tahun lalu sangat berat bagi mereka," kata seorang pejabat di Badan Kepolisian Nasional kepada AFP sebelum ujian.
"Jadi kami hanya berusaha melakukan apa yang kami bisa untuk menunjukkan dukungan."
Advertisement