Liputan6.com, Jakarta - Bali sudah membuka pintu untuk turis asing atau wisatawan mancanegara (wisman) sejak 14 Oktober 2021. Pemerintah menetapkan sederet persyaratan ketat guna menekan transmisi Covid-19 di Pulau Dewata.
Meski belum ada wisman yang datang, dukungan agar pariwisata Bali bangkit kembali mendapat dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya Nivea Sun, produsen sun care ternama di Indonesia dan dunia.
Mereka mengajak masyarakat menerapkan wisata taat protokol kesehatan (prokes) demi keamanan dan kenyamanan bersama. Melalui program Bali Bangkit, mereka membagikan produk Nivea Sun secara gratis kepada para wisatawan untuk memastikan bahwa wisata mereka selalu terlindungi dari efek buruk sinar matahari.
Baca Juga
Advertisement
Mereka juga akan menyediakan fasilitas cuci tangan di 50 titik destinasi wisata utntuk menyebarkan edukasi mengenai pentingnya kedisiplinan dan ketertiban dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
"Sejak awal berdiri, kami selalu berkomitmen untuk berperan aktif dalam memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat,”"ucap Yulias Rachmatika selaku Marketing Director Nivea Indonesia dalam jumpa pers yang digelar hybrid, Kamis (18/11/2021).
"Dimulai dari tahun 1911 saat kami menghadirkan skin care untuk menjawab kebutuhan konsumen akan produk perawatan kulit yang nyaman dan aman. Kemudian tahun 1958 saat untuk pertama kalinya muncul gaya hidup bermain di pantai," jelas Yulias.
Ia menambahkan, para peneliti di Nivea berusaha mempersembahkan produk yang dapat membantu masyarakat menikmati hangatnya sinar matahari dengan nyaman dan terlindungi. "Kini saat dunia dilanda wabah Covid-19, kami pun tergerak untuk turut berkontribusi, salah satunya dengan mendukung program pemulihan ekonomi Bali," lanjutnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Komitmen Semua Pihak
Dr. dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK(K) selaku Koordinator Udayana One Health Collaborating Center (Udayana OHCC) yang berperan sebagai koordinator bagi semua pihak termasuk pemerintah dan pihak swasta yang ingin berkontribusi dalam program ini juga menjelaskan program Bali Bangkit. "Ini merupakan upaya untuk memulihkan perekonomian lewat sektor pariwisata. Caranya, dengan mengajak masyarakat menerapkan wisata aman dan taat prokes," jelas Nyoman.
Menurut Nyoman, pemulihan perekonomian Bali memerlukan komitmen semua pihak termasuk wisatawan dan masyarakat Bali. "Ketaatan terhadap prokes melalui penerapan PHBS merupakan langkah penting dalam pemulihan perekonomian Bali yang memerlukan komitmen semua pihak termasuk wisatawan dan masyarakat Bali," ujarnya.
Hal ini sejalan dengan pedoman Tri Hita Karana yang salah satunya menekankan pentingnya hidup dalam keharmonisan antara manusia dengan manusia lainnya (pawongan). Langkah itu mendapat dukungan penuh dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali.
Advertisement
Bali yang Lebih Kuat
"Pada 2019, wisman yang berwisata di Bali mencapai 6,3 juta orang atau sekitar 39 persen dari total kunjungan nasional. Itu artinya, pariwisata Bali menyumbang sekitar 29 persen terhadap devisa nasional atau 50 persen terhadap produk domestik regional bruto (PDRB)," terang Tjok Bagus Pemayun, A.Par.,MM selaku PLT Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali.
"Memahami pentingnya peran strategis Bali bagi industri pariwisata Indonesia, sinergi yang baik dari seluruh pihak sangat diperlukan untuk membangun Bali yang lebih kuat. Karena itu kami sangat mengapresiasi dukungan dari Nivea Sun dan juga Udayana OHCC terhadap program Bali Bangkit ini," sambungnya.
Yulias menambahkan, keterlibatan Nivea dalam program ini juga untuk mengajak semua pihak untuk saling jaga, menjadi guard atau pelindung bagi Bali tercinta. "Kami berharap Bali bisa menjadi destinasi wisata yang lebih aman dan nyaman bagi wisatawan sekaligus lingkungan tempat tinggal yang lebih sehat bagi masyarakatnya," pungkas Yulias.
Bali Siap Sambut Kedatangan Kembali Wisatawan Mancanegara
Advertisement