IPO, Dharma Polimetal Tawarkan Kisaran Harga Rp 500-Rp 620 per Saham

PT Dharma Polimetal Tbk akan menawarkan 15 persen saham ke publik dalam rangka IPO.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Nov 2021, 14:10 WIB
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Dharma Polimetal Tbk, perusahana bergerak di manufaktur komponen kendaraan bermotor akan menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO).

Mengutip laman e-ipo.co.id, Jumat (19/11/2021), PT Dharma Polimetal Tbk akan menawarkan 705,88 juta saham ke publik atau 7.058.823 lot. Jumlah saham yang ditawarkan itu 15 persen dari total saham yang dicatatkan. Perseroan menawarkan harga saham perdana Rp 500-Rp 620 per saham.

Masa book building dilakukan pada 19 November 2021-30 November 2021. Dalam rangka IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Sucor Sekuritas dan PT CIMB Niaga Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.

PT Dharma Polimetal Tbk sebagai perusahaan induk grup Dharma, yang berdiri sejak 1989, bergerak di bidang usaha komponen otomotif untuk sepeda motor dan mobil. Grup Dharma telah menjadi bagian dari mata rantai pasokan otomotif terintegrasi dengan produk-produk suku cadang dan komponen yang inovatif dan berkualitas sesuai dengan standar pabrikan kelas dunia.

Sebagai salah satu anak perusahaan dari grup Triputra, Perusahaan mempunyai latar belakang manajemen yang berpengalaman di industri otomotif nasional.

PT Dharma Polimetal Tbk telah berkembang menjadi sebuah perusahaan induk dari Dharma Group yang mengedepankan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan menjadikan teknologi sebagai keunggulan operasionalnya.

Dengan motto Excellence Through People and Process, Dharma Group mempunyai pelanggan yang bereputasi baik dari merek-merek terkenal di dunia serta berkelanjutan dengan hubungan jangka panjang.

Ke depan, grup Dharma siap untuk menjadi bagian dari kebangkitan sektor otomotif termasuk dalam menyambut era revolusi industri 4.0 dengan menerapkan digitalisasi di rantai proses bisnisnya, dan pengembangan dan produksi komponen dan parts kendaraan listrik di Indonesia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


BEI Kantongi Proses IPO 28 Perusahaan

Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi 28 perusahaan yang sedang proses untuk mencatatkan saham di BEI. Diperkirakan nilai penggalangan dana dari penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dari 28 perusahaan itu sekitar Rp 31,27 triliun.

"Di pipeline saham BEI saat ini terdapat 28 perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya di BEI dengan perkiraan dana yang direncanakan sebesar Rp 31,27 triliun,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, Selasa, 2 November 2021.

Ia menuturkan, sebagian besar perusahaan itu menggunakan laporan keuangan 2021. Saat ini, 28 perusahaan itu masih dalam proses evaluasi serta kesiapan dari lembaga dan profesi penunjangnya.

"Tentunya kami mengharapkan semuanya bisa tercatat pada tahun ini. Adanya momentum dan antusiasme para pelaku usaha yang terus berlangsung untuk melakukan penggalangan di pasar modal, diharapkan dapat mendukung pencapaian tahun ini melebihi pencapaian pada tahun lalu,” kata dia.

Adapun klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017:

3 Perusahaan aset skala kecil. (aset di bawah Rp50 miliar)

• 9 Perusahaan aset skala menengah. (aset antara Rp50 miliar-Rp250 miliar)

• 16 Perusahaan aset skala besar. (aset di atas Rp 250 miliar)

dan rincian sektornya adalah sebagai berikut:

• 2 Perusahaan dari sektor Basic Materials;

• 2 Perusahaan dari sektor Industrials;

• 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistics;

• 5 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;

• 8 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;

• 2 Perusahaan dari sektor Technology;

• 3 Perusahaan dari sektor Energy;

• 1 Perusahaan dari sektor Financials.

• 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate.

• 3 Perusahaan dari sektor Infrastructures.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya