Jumlah Lokasi Rawan Bencana di Jalur Kereta Api Bandung Berkurang

PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (PT KAI Daop) 2 Bandung menyebutkan jumlah lokasi rawan bencana di lintasan kereta berkurang.

oleh Arie Nugraha diperbarui 19 Nov 2021, 11:45 WIB
Bandung. | via: tehangatsekali.blogspot.com

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (PT KAI Daop) 2 Bandung menyebutkan jumlah lokasi rawan bencana di lintasan kereta berkurang.

Menurut juru bicara PT KAI Daop 2 Bandung Kuswardoyo pada tahun 2020 tercatat sebanyak 44 titik rawan di lintasan kereta berupa rawan tanah longsor, ambles dan banjir yang disebabkan oleh kondisi alam serta ada beberapa titik lokasi rawan bencana yang perlu diperhatikan terkait dengan keamanan lingkungan.

"Saat ini di tahun 2021 tersisa 39 lokasi rawan yang diantaranya merupakan rawan banjir, rawan ambles dan juga rawan longsor yang selalu dijaga 24 jam oleh petugas jaga daerah rawan," ujar Kuswardoyo, Bandung, Jumat, 19 November 2021.

Kuswardoyo mencontohkan lokasi rawan terjadinya bencana alam antara lain di petak jalan Purwakarta - Ciganea di Km 106-108 rawan longsor dan amblesan. Sasaksaat - Cilame di Km 147 -149 rawan amblesan.

Selain itu di Padalarang - Cimahi di Km 144-145 rawan longsor dan pohon tumbang, Cimekar - Rancaekek di Km 171-172 rawan banjir serta Banjar - Karangpucung di Km 301 rawan longsor.

"Sejumlah perbaikan telah dan terus dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta, termasuk mengantisipasi berbagai kemungkinan gangguan yang timbul disebabkan kondisi alam yang cukup ekstrim di wilayah Daop 2 Bandung terutama di musim penghujan seperti saat ini," kata Kuswardoyo.

Seperti di petak Cipatat - Tagog Apu di Km 126 rawan longsor, Padalarang-cimahi km 142 rawan longsor telah dilakukan antisipasi dan perbaikan prasarana. Sehingga pada tahun 2021 dapat digunakan normal.

Perbaikan yang telah dilakukan meliputi perbaikan prasarana seperti pembersihan drainase, pembuatan pancangan paku alam dan beton talud penahan tanah, pembuatan pemecah aliran sungai dan lain sebagainya.

"Kehandalan sarana juga menjadi salah satu faktor penentu keselamatan perjalanan kereta api. Oleh karena itu, Daop 2 selalu konsisten dalam melakukan perawatan dan perbaikan setiap komponen sarana guna meminimalisir adanya gangguan selama perjalanan kereta api," terang Kuswardoyo.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


23 Perlintasan Sebidang Ditutup

Setiap kereta api yang melintas di jalur yang terancam ambles melaju dengan kecepatan pelan. (Liputan6.com/Abramena).

Kuswardoyo menuturkan otoritasnya pula telah menutup sebanyak 23 perlintasan liar. Sementara pada tahun 2020 tercatat sebanyak 20 perlintasan liar yang sudah di tutup.

Hal itu dilakukan guna mewujudkan keamanan perjalanan kereta api dari anjlokan.

"Perlunya kepedulian dan kesadaran dari semua pihak pemangku kepentingan untuk bersama-sama mencegah potensi kecelakaan di perlintasan liar dengan tidak mengizinkan dan bersama sama menutup potensi timbulnya perlintasan liar," tukas Kuswardoyo.

Beberapa gangguan lainnya yang terjadi diantaranya kendaraan atau orang menabrak kereta api baik di jalur maupun perlintasan sebidang, palang pintu JPL tertabrak, dan pelemparan terhadap kereta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya