Di Hadapan Musa Rajekshah, Warga Bukit Lawang Respons Positif Pengembangan Wisata

Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mencatat beberapa hal yang harus segera diperbaiki sebagai upaya pengembangan wisata Bukit Lawang dan Tangkahan. Catatan berdasarkan tinjauan langsung ke lokasi wisata Bukit Lawang, Kamis, 18, November 2021.

oleh Reza Efendi diperbarui 19 Nov 2021, 13:34 WIB
Rapat Konsep Pengembangan Ekowisata Tangkahan-Bukit Lawang di Jungle Inn Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat

Liputan6.com, Langkat Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mencatat beberapa hal yang harus segera diperbaiki sebagai upaya pengembangan wisata Bukit Lawang dan Tangkahan. Catatan berdasarkan tinjauan langsung ke lokasi wisata Bukit Lawang, Kamis, 18, November 2021.

Setelah melakukan peninjauan dan mengelilingi lokasi wisata Bukit Lawang, Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck langsung melakukan rapat bersama instansi terkait, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat, masyarakat setempat, pelaku usaha pariwisata, dan anggota DPRD Sumut.

Mis Bakti, pelaku usaha di lokasi wisata Bukit Lawang yang ikut dalam rapat memberikan apresiasi ke pemerintah. Disampaikannya, belum pernah ada pembahasan yang cukup terbuka untuk mereka pahami dan kawal sebagai masyarakat di destinasi Bukit Lawang.

"Saya mewakili warga Bukit Lawang mengucapkan ribuan terima kasih, karena menjadikan Kabupaten Langkat skala prioritas tahun 2022," sebutnya, dalam rapat Konsep Pengembangan Ekowisata Tangkahan-Bukit Lawang di Jungle Inn Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, dipimpin Wagub Ijeck.

Selain perbaikan sarana dan prasaran, Mis Bakti berharap juga ada pelayanan yang lebih baik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Karena selama ini listrik sering padam, dan masyarakat juga berharap ada petugas kebersihan yang rutin membersihkan wilayah Bukit Lawang.

"Supaya pemerintah menindak adanya pungutan liar demi kenyamanan bersama," ungkapnya.

Mendengar pernyataan Mis Bakti, Ijeck menyampaikan rapat di Bukit Lawang merupakan rapat yang ketiga, dan langsung turun ke lokasi karena setiap rapat sudah harus ada progresnya.

"Saya minta dinas terkait menyelesaikan perbaikan infrastrukur jalan yang masih rusak pada akhir 2022 mendatang. Saat jalan menuju ke sini, saya kirim beberapa titik koordinat jalan rusak ke Kadis Bina Marga. Supaya tahu mana saja harus diperbaiki," sambungnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Keseriusan Pemprov Sumut

Wagub Sumut, Musa Rajekshah, memimpin rapat Konsep Pengembangan Ekowisata Tangkahan-Bukit Lawang di Jungle Inn Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat

Dari rapat ini juga diketahui keseriusan Pemerintah (Pemprov) Sumut terhadap pengembangan wisata Tangkahan dan Bukit Lawang dari anggaran yang dianggarkan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2022.

Pemprov Sumut menganggarkan Rp 10 miliar untuk peningkatan struktur jalan provinsi, ruas jalan simpang 3 Namu Unggas-Tangkahan sepanjang 2 Kilometer (Km). Kemudian peningkatan ruas jalan Tanjung Pura-Tanjung Selamat Rp 10 miliar.

Selanjutnya pembangunan jalan tembus Timbang Lawan-Tangkahan Rp 15 miliar. Peningkatan ruas Jalan Kuala-Simpang Marike sepanjang 2 Km sebesar Rp 11 miliar, dan pemeliharaan berkala jalan provinsi Rp 6 miliar.

Pada pembangunan jembatan dianggarkan Rp 15,3 miliar untuk Bandar Pulau ruas simpang tiga Namu Unggas-Tangkahan. Pada Dinas Perhubungan Sumut juga dianggarkan Rp 721 juta untuk pemasangan LPJU Solar Cell pada ruas jalan Tanjung Selamat-Namu Unggas, serta pemasangan marka jalan pada ruas yang sama Rp 370,8 juta.

Anggaran yang sama juga dianggarkan Dinas Perhubungan Sumut di Kecamatan Bahorok, yakni senilai Rp 721 juta untuk pemasangan LPJU Solar Cell pada ruas jalan Simpang Marike-Timbang Lawan, dan Rp 370,8 juta untuk pemasangan marka jalan di ruas Simpang Marike-Timbang Lawan.

Dinas ESDM Sumut menganggarkan Rp 723,6 juta untuk penyediaan Penerangan Umum Tenaga Surya (PUTS) di objek wisata. Terakhir menganggarkan Rp 50 juta untuk pemasangan delinator pada Tanjung Selamat-Namu Unggas-Tangkahan.

Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumut juga akan mengucurkan dana sebesar Rp 3,8 miliar untuk pengembangan wisata Bukit Lawang dan Tangkahan.

"Dari anggaran yang dianggarkan ini, saya tidak melihat anggaran untuk penghijauan. Padahal di sini yang kita andalkan adalah hutan dan orang utan. Apalagi dulu ini pernah ada konservasi," sebut Ijeck.


Sambutan Positif

Bukit Lawang (Reza Efendi/Liputan6.com)

Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-Angin, mengucapkan terima kasih atas kepedulian Pemprov Sumut untuk mengembangkan wisata di Langkat. Dari Pemkab Langkat sendiri, mereka sudah menganggarkan dana untuk mendukung perbaikan di Bukit Lawang dan Tangkahan.

"Saat ini anggarannya masih direncanakan dan belum ketuk di dewan. Jadi tergantung dari DPRD Langkat untuk menyetujui dana yang sudah kita anggarkan," ucapnya.

Anggota DPRD Sumut, Dody Taher menambahkan, pihaknya sangat mendukung rencana pengembangan wisata Bukit Lawang dan Tangkahan. Bahkan disampaikan Dody, pihaknya akan mendukung abis-abisan, dan berharap 1 tahun ini selesai.

"Kalau perlu diajak warga atau pelaku usaha di sini untuk studi di Jogja dan Bali biar semakin siap," tandasnya.

Peserta rapat lainnya yang turut hadir adalah Wakil Ketua I DPRD Sumut, Harun Mustafa Nasution, Anggota DPRD Sumut, Edy Suratman, Anggota DPRD Sumut, Zainuddin Purba, Wakil Ketua II Dewan Riset dan Inovasi Daerah, Tohar Suhartono, Anggota Bidang Ekonomi dan Keuangan Sektor Publik Dewan Riset Daerah, Solehuddin Nasution.

Kemudian DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Langkat, sejumlah pimpinan OPD Provinsi Sumut dan Kabupaten Langkat, media, serta masyarakat pelaku usaha. Rapat ini juga sengaja digelar di Bukit Lawang agar para pimpinan OPD dan elemen lainnya sama-sama mengetahui kondisi Bukit Lawang saat ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya