Sejarah di Balik 5 Kata Tongue Twister atau Pembelit Lidah dalam Bahasa Inggris

Selain pelafalan yang rumit, kata-kata pembelit lidah ini memiliki sejarah yang juga rumit.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi lidah. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Kata-kata pembelit lidah atau juga dikenal sebagai tongue twister sudah ada di berbagai budaya bahasa di dunia selama berabad-abad. Selalu menyenangkan untuk menantang diri dan teman-teman untuk mengucapkan kata-kata yang membuat lidah berbelit ini.

Di Indonesia sendiri ada kata-kata pembelit lidah yang terkenal, seperti "Kelapa diparut, kepala digaruk." Coba diucapkan berulang dan lihat apakah Anda mengalami kesulitan.

Dilansir Mental Floss, Jumat (19/11/2021), meskipun melibatkan istilah-istilah yang rumit, tongue twister bahasa Inggris awalnya digunakan untuk mengajar murid berbicara dengan benar. Latihan ini dimaksudkan untuk artikulasi yang sulit.

Dalam sebuah catatan untuk para guru dalam bukunya yang berjudul Practical Elocution tahun 1878, J.W. Shoemaker mengingatkan tentang 'motif yang lebih tinggi' dari susunan kata rumit ini. Ia mengatakan bahwa latihan ini bisa disisipkan sebagai hiburan.

Beberapa frasa sulit seperti "seashells by the seashore" atau "buying Betty Botter's bitter butter" dipraktikan pengucapannya secara rutin seperti tabel perkalian.

Berikut adalah beberapa sejarah di balik kata-kata pembelit lidah dalam bahasa Inggris yang terkenal. Beberapa sejarah sama rumitnya dengan pelafalannya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


1. Peter Piper

Pierre Poivre. (Wikipedia)

Peter Piper picked a peck of pickled peppers;

A peck of pickled peppers Peter Piper picked;

If Peter Piper picked a peck of pickled peppers,

Where's the peck of pickled peppers Peter Piper picked?

 

Peter Piper dan acar paprikanya terkenal saat pertama kali muncul di media cetak pada 1813 dalam Peter Piper's Practical Principles of Plain and Perfect Pronunciation yang ditulis John Harris. Namun, seperti halnya dengan banyak kata-kata pembelit lidah yang klasik, sajak itu mungkin sudah umum digunakan pada saat itu.

Beberapa penggemar rempah-rempah menduga bahwa Peter yang dimaksud didasarkan ada ahli hortikultura asal Prancis pada abad ke-18, Pierre Poivre.

Sama seperti Mary Anning dan kerang pantainya (seashore seashells) diisukan memiliki ikatan yang sama dengan Poivre dalam sajak ini, meskipun tidak harus berakar pada bukti nyata.

Poivre adalah bahasa Prancis untuk lada, dan Piper adalah bahasa Latin untuk lada. Lalu, reputasi Poivre dalam menyelundupkan cengkeh dari kepulauan penuh rempah-rempah pada zamannya juga sering dikaitkan dengan acar paprika yang dipetik Peter dalam sajak ini.

Namun, kebenarannya kita tidak benar-benar tahu pasti.


2. How Much Wood Would a Woodchuck Chuck?

Film How Much Wood Would a Woodchuck Chuck (Wikipedia)

How much wood would a woodchuck chuck,

If a woodchuck could chuck wood?

Kepopuleran kata-kata pembelit lidah ini dikreditkan kepada Fay Templeton, pemain teater Vaudeville. Frasa tersebut merupakan lirik paduan suara dari sejumlah lagu yang dinyanyikan Templeton pada tahun 1903 dalam musikal Broadway The Runaways.

Lagu berjudul Woodchuck Song yang dinyanyikan Templeton ditulis oleh Robert Hobart Davis dan Theodore F. Morse. Beberapa tahun kemudian "Ragtime" Bob Roberts membuat cover dalam rekaman miliknya pada 1904 dan meningkatkan popularitas frasa ini.

Pengulangan kata-kata yang membuat lidah tersandung juga bahkan mengilhami judul film dokumenter sutradara Werner Herzog tahun 1976. Film tersebut berjudul How Much Wood Would a Woodchuck Chuck: Observations on a New Language, berisi tentang Kejuaraan Pelelangan Ternak Dunia Internasional ke-13.


3. She Sells Seashells

Mary Anning (Wikipedia)

She sells seashells on the sea shore.

The shells she sells are seashells, I'm sure.

And if she sells seashells on the sea shore,

Then I'm sure she sells seashore shells.

Kisah di balik “She Sells Seashells” mungkin mendapat perhatian paling besar dalam beberapa tahun terakhir. Legenda mengatakan bahwa sajak tersebut merupakan penghormatan kepada ahli paleontologi Inggris abad ke-19 Mary Anning.

Anning adalah pemburu fosil yang mengesankan yang dianggap bertanggung jawab atas pencapaian ilmiah mulai dari menemukan plesiosaurus artikulasi pertama hingga menjadi orang pertama yang mengidentifikasi fosil kotoran.

Anning dikenal di kalangan ilmiah (Charles Dickens bahkan menulis tentang kekagumannya dengan Anning setelah kematiannya pada 1847), tetapi gagasan bahwa dia juga inspirasi di balik twister ini telah memberi masyarakat umum cara baru untuk menghormatinya juga.

Tentu saja, seperti yang diungkapkan Stephen Winick dari Library of Congress's American Folklife Center, sebenarnya tidak ada apa pun yang membuktikan hubungan rumor antara Anning dan kata-kata pembelit lidah ini.

Dugaan pertama yang diketahui bahwa ayat itu terkait dengan Anning tampaknya adalah buku tahun 1977 Henry De la Beche: Observations on an Observer, meskipun itu hanya diangkat sebagai kemungkinan dan tidak ada sumber yang ditawarkan untuk referensi.


4. I Scream, You Scream

ilustrasi es krim (sumber: freepik)

I scream, you scream,

We all scream for ice cream.

Ada beberapa ketidaksepakatan tentang siapa yang pertama kali membuat lagu pendek tentang makanan penutup favorit semua orang ini. Sepanjang abad ke-19, ada banyak lelucon dan komentar tentang betapa miripnya penyebutan "Ice cream" dan "I scream" (aku berteriak).

Namun, pada tahun 1905, sebuah perusahaan yang menjual freezer es krim di Lebanon, Pennsylvania, mengiklankan frasa ini:

"I Scream, You Scream, We all Scream for Ice Cream! This is certainly Ice Cream Weather. Have you a good Ice Cream Freezer?

Sajak tersebut mungkin menjadi terkenal berkat Howard Johnson, Billy Moll, dan Robert King, yang menulis frasa tersebut menjadi sebuah lagu dengan nama yang sama di 1927. Waring's Pennsylvanians merekam lagu tersebut, dan menjadi standar jazz di tahun 40-an.


5. Supercalifragilisticexpialidocious

Poster film musikal Supercalifragilisticexpialidocious dari Disney. (Wikipedia)

Tidak hanya pelafalannya, kata Supercalifragilisticexpialidocious juga memiliki cerita latar belakang yang rumit. Kata ini mungkin adalah salah satu kata pembelit lidah yang paling terkenal.

Kebanyakan orang mengasosiasikan seteguk kata yang tidak masuk akal ini dengan Julie Andrews dan Dick Van Dyke yang menari bersama kartun dari film adaptasi seri buku P.L. Travers, Mary Poppins.

Namun, menurut penulis lagu Barney Young dan Gloria Parker, mereka menggunakan kata itu terlebih dahulu (atau sedikit variasinya, supercalafajalistickespeealadojus) dalam lagu mereka, yang juga dikenal sebagai The Super Song.

Ketika Disney merilis lagu mereka yang itulis oleh Robert dan Richard Sherman, Young dan Parker membawa mereka ke pengadilan karena pelanggaran hak cipta. Keluarga Sherman mengklaim bahwa mereka telah mempelajari kata itu sejak tahun 30-an di sebuah perkemahaan saat mereka masih kecil. Mereka juga mengaku telah menjual lagu tersebut ke Disney pada 1951.

Gugatan sebesar 170,8 miliar rupiah tersebut akhirnya harus ditutup dengan Hakim yang mengatakan bahwa tongue twister telah digunakan di New York secara umum sejak tahun 30-an.

Contoh lainnya, kata yang mirip dan dieja "supercaliflawjalisticexpialadoshus" muncul di surat kabar mahasiswa Universitas Syracuse. Penulisnya juga mengklaim bahwa kata itu dikarang olehnya.

 

 

Penulis: Anastasia Merlinda


Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19

Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya