Liputan6.com, Jakarta - Platform streaming on-demand tumbuh pesat dalam dua tahun terakhir, terutama didorong oleh pandemi Covid-19 di seluruh dunia. Rupanya hal ini dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk menjerat korban melalui ancaman phishing.
Pakar Kaspersky menganalisis tren terbaru dan peristiwa penting di seluruh lanskap ancaman terkait hiburan selama fase puncak pandemi. Secara keseluruhan, produk Kaspersky mendeteksi 93.095 upaya menginfeksi 18.938 pengguna unik menggunakan 8.650 file berbeda sejak 1 Januari-30 Juni 2021.
Advertisement
Tercatat oleh Kaspersky, Netflix paling banyak dipakai sebagai umpan oleh para pelaku kejahatan siber. Selain itu layanan lain yang juga kerap dipakai untuk menipu korban adalah Disney+, Apple TV+, Amazon Prime Video, dan Hulu.
Mengutip keterangan Kaspersky, Sabtu (20/11/2021), 89,93 persen pengguna terpengaruh jadi korban malware atau software berbahaya lainnya saat mencari Netflix dan konten terkait.
Disebutkan, para pelaku kejahatan siber aktif memanfaatkan acara dan serial streaming sebagai umpan penipuan online. Menurut Kaspersky, hampir 60 persen upaya infeksi terjadi hanya menggunakan dua pertunjukkan sebagai kedok.
Dua serial yang terbanyak dipakai mengecoh korban adalah The Mandalorian (28,72 persen) dan Money Heist (28,41 persen). Keduanya secara aktif dieksploitasi oleh penjahat siber yang menyebarkan aktivitas berbahaya mereka.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tayangan yang Paling Sering Buat Phishing
Selain itu, pertunjukkan lain yang kerap dimanfaatkan penjahat siber adalah Rick and Morty (9,69 persen), Peaky Blinders (9,25 persen), dan Westworld (7,17 persen).
Pakar keamanan di Kaspersky, Anon V Ivanov mengatakan, saat ini makin banyak pengguna yang berlangganan streaming untuk menonton acara favorit mereka.
"Karena berlangganan streaming tidak memerlukan pengunduhan file apa pun untuk menonton konten, kami berharap jenis aktivitas berbahaya itu akan berkurang. Namun kenyataannya para pelaku beradaptasi dengan cepat terhadap tren baru dan menghasilkan jenis penipuan lebih relevan," katanya.
Ivanov mengatakan, jika membandingkan data 2021 dengan indikator tahun 2020, mengunduh file berbahaya dengan kedok acara TV menjadi lebih jarang. Namun rupanya hal ini tidak menyelamatkan pengguna dari ancaman lain seperti phishing.
Dalam hal ini penjahat siber memanfaatkan popularitas layanan streaming, di mana mereka bisa mencuri kredensial dan uang pengguna.
Advertisement
Tips Hindari Phishing
Berikut adalah saran dari Kaspersky untuk pengguna, agar tak terjebak di ancaman phishing:
- Periksa keaslian situs web sebelum memasukkan data pribadi. Gunakan hanya halaman web resmi dan terpercaya untuk menonton atau mengunduh film.
Periksa ulang format url serta ejaan nama perusahaan.
- Gunakan layanan VPN andal untuk mendapatkan akses ke konten regional berbagai platform streaming.
- Gunakan solusi keamanan yang andal yang dapat mengidentifikasi lampiran berbahaya dan memblokir situs phishing.
- Hindari tautan (link) berbahaya yang menjanjikan tampilan awal konten. Jika pengguna ragu dengan keaslian konten, hubungi penyedia hiburan.
- Berhati-hati terhadap setiap transaksi yang tampaknya memiliki gimmick menggiurkan, seperti "langganan gratis setahun".
- Bila memungkinkan, hanya akses platform streaming melalui langganan berbayar sendiri, di situs web atau aplikasi resmi dari pasar resmi.
(Tin/Ysl)