Sri Mulyani Klaim Program Bansos Mampu Tekan Angka Kemiskinan RI

Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih belum usai. Dampaknya, angka kemiskinan di Indonesia pun bertambah. Untuk itulah program bansos menjadi sangat penting.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2021, 17:29 WIB
Warga menunjukkan uang bantuan sosial (bansos) di kawasan Kedoya Selatan, Jakarta Barat, Rabu (28/7/2021). Bansos berupa uang tunai sebesar Rp 600 ribu tersebut disalurkan oleh PT. Pos Indonesia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih belum usai. Dampaknya, angka kemiskinan di Indonesia pun bertambah. Untuk itu, pemerintah gencar memberikan bantuan sosial (bansos).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan berbagai bantuan sosial yang dilakukan pemerintah telah menahan lonjakan angka kemiskinan dan peningkatan angka pengangguran. Bantuan langsung tunai ini dinilai yang paling efektif karena krisis akibat pandemi berbeda dengan krisis-krisis sebelumnya.

"Bantuan langsung tunai salah sau yang efektif untuk implikasi dari Covid-19 karena berbeda dengan krisis lainnya," kata Sri Mulyani dalam ADBI Featured Speaker: G20 2022 Host Vision and Priorities secara virtual, Jakarta, Jumat (18/11).

Sri Mulyani melanjutkan dengan bantuan sosial peningkatan angka kemiskinan bisa ditahan di level 10,4 persen. Tanpa bantuan dari pemerintah, angka kemiskinan bisa tembus hingga 14 persen. Begitu juga dengan angka pengangguran yang bisa ditahan di angka sekitar 9 persen.

"Jadi BLT ini mencegaj peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran," kata dia.

Dua hal ini lanjut dia sangat penting bagi pemerintah. Alasannya sebagian besar masyarakat Indonesia bekerja di sektor informal dan pelaku UMKM yang sangat tergantung pada mobilitas manusia. Sehingga ketika terjadi pembatasan pergerakan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus, maka sektor perekonomian menjadi tertahan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


28 Juta Penerima Manfaat

Bansos Kemensos berupa Program Keluarga Harapan (PKH) & Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) rencananya akan disalurkan pemerintah mulai Oktober.

Selama pandemi Covid-19 pemerintah, kata Sri Mulyani telah menyalurkan bantuan sosial. Tidak kurang dari 28 juta penerima manfaat program dan 8 juta tambahan BLT Desa yang didanai Dana Desa.

Pemerintah juga memberikan bantuan subsidi upah kepada pekerja yang terdampak. Memberikan diskon listrik dan bantuan kuota internet bagi pelajar, mahasiswa, guru dan dosen.

"Kami juga memberikan subsidi upah dan diskon listrik untuk meringankan beban bagi yang terdampak Covid-19," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya