Liputan6.com, Jakarta - Pada perdagangan Jumat, 19 November 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 83 poin atau 1,26 persen ke level 6.720, tertinggi sepanjang masa.
IHSG ditutup lebih tinggi 1,04 persen dibandingkan pada awal pekan yang dibuka pada 6.661. Analis Henan Putihrai Sekuritas, Liza C Suryanata menilai, IHSG pekan depan masih akan melanjutkan bullish menuju 6.750.
Hal itu merujuk pada sejumlah saham blue chip yang ditutup perkasa pada akhir pekan ini. Indeks LQ45 menguat 1,85 persen ke posisi 963,43. Seluruh indeks acuan kompak menguat.
Baca Juga
Advertisement
"Jangka pendek first target kita lihat dulu kemungkinan bullish lebih lanjut ke 6.750. Saya lihat juga saham-saham blue chip akhirnya mulai bangkit lagi hari ini. Didukung Telkom, Unilever, BRI hari ini oke," kata Liza dalam tayangan IDX Channel, Jumat (19/11/2021).
Di sisi lain, pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel pekan depan juga perlu dicermati. Mengingat IPO anak usaha Telkom itu digadang-gadang jadi yang terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Jangan lupa minggu depan itu ada IPO Mitratel, ini juga merupakan IPO yang tergolong jumpo sangat kita nantikan. So I believe minggu depan semoga tenaga bullishnya juga semakin ramai," kata dia.
Jumlah saham perdana yang ditawarkan Mitratel sebanyak 22.920.512.000 dengan nilai nominal Rp 228 per saham. Harga penawaran yang dipatok Rp 800 per saham.
Apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, perseroan akan mengeluarkan 2.619.487.000 dengan nilai nominal Rp 228. Jumlah saham itu mewakili sebanyak-banyaknya 3,06 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO Mitratel.
Dengan demikian, jumlah saham yang ditawarkan menjadi 25,53 miliar saham dari 22,92 miliar saham. Potensi dana yang diraup menjadi Rp 20,43 triliun.
Adapun roadshow dan penawaran awal (book building) saham Mitratel berlangsung pada 26 Oktober dan telah berakhir pada 4 November 2021. Setelah diperolehnya pernyataan efektif dari OJK, penawaran umum dilaksanakan pada 16-18 November 2021 dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 November 2021.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penutupan IHSG pada Jumat 19 November 2021
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perkasa menjelang akhir pekan ini. IHSG ditutup ke posisi tertinggi sepanjang masa. Analis menyebutkan, kenaikan IHSG didorong neraca transaksi berjalan yang surplus.
Pada penutupan perdagangan, IHSG naik 1,26 persen ke posisi 6.720. Indeks LQ45 menguat 1,87 persen ke posisi 963,64. Seluruh indeks acuan kompak menguat. Sebanyak 301 saham menguat sehingga angkat IHSG. 203 saham melemah dan 167 saham diam di tempat.
Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.720,98 dan terendah 6.651,77. Total frekuensi perdagangan 1.389.892 kali dengan volume perdagangan 31,6 miliar saham.
Nilai transaksi harian Rp 14,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 141,98 miliar. Posiis dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.210.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXindustry turun 0,20 persen dan indeks sektor saham IDXhealth melemah 0,14 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 3,22 persen, indeks sektor saham IDXenergy naik 2,41 persen.
Advertisement