Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 yang sudah terjadi lebih dari satu tahun di Indonesia membuat banyak pihak harus bertahan dengan kondisi yang sulit. Masyarakat yang terbiasa beraktivitas, baik bekerja maupun mengenyam pendidikan di luar rumah, dipaksa untuk melakukan aktivitas di rumah.
Pemenuhan kebutuhan masyarakat pun dijalankan secara daring. Baik itu berbelanja, menyaksikan hiburan, bekerja dan bersekolah, hingga menikmati hidangan yang tengah diidamkan.
Advertisement
Di saat itulah, bisnis kuliner rumah tangga bergeliat. Tentu bisnis kuliner rumahan yang berskala kecil tak bisa hidup sendiri, melainkan didukung ekosistem GoFood milik Gojek. GoFood kini menjadi pemimpin pasar layanan online food delivery di Tanah Air.
Meski pandemi jadi tantangan, nyatanya cukup banyak pelaku UMKM yang tahan diterpa badai pandemi. Berbekal membaca peluang dan selera pasar, ada cukup banyak UMKM yang sukses.
Salah satunya adalah Pancong Ruang Rasa yang dikelola oleh Amri, seorang mantan karyawan yang kini bekerja penuh waktu mengelola 5 cabang Pancong Ruang Rasa di Depok dan Bekasi.
Mulanya Amri membuka tempat untuk berjualan pancong hanya karena ingin mendapatkan penghasilan tambahan. Di awal pandemi, usaha kulinernya juga terkena dampak. Orderan turun. Keadaan ini cukup sulit baginya, apalagi PPKM terus diperpanjang.
Namun menurutnya, kemauan untuk hijrah ke platform digital jadi kunci. Pasalnya kunjungan di tempat berkurang drastis. Ia pun memanfaatkan platform digital untuk branding. Salah satunya dengan kreativitas menuliskan berbagai pesan yang menggelitik dan unik di boks penjualan. Salah satunya, 'makan pancong, ingat kamu... manisnya kelewatan.' Menggelitik dan khas anak muda kan?
"Saya bersyukur Pancong Ruang Rasa tidak hanya jadi andalan saat masyarakat sedang ingin makan makanan manis, tetapi jadi berkah warga sekitar," katanya.
Rupanya, setahun beradaptasi dari pandemi, Amri berhasil menambah cabang kuliner. Ia pun bertekad untuk memberdayakan warga sekitar, termasuk anak yatim. Ia pun memberi apresiasi tersendiri pada GoFood. Menurutnya, berkat Gojek dan GoFood, ada banyak efisiensi dan dukungan yang membuatnya bisa fokus meningkatkan kualitas produk.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pendapatan Mitra GoFood Naik 66 Persen
Amri hanya satu dari sekitar 1 juta mitra GoFood di seluruh Indonesia yang menjajakan bisnisnya secara online lewat platform Gojek.
Berdasarkan riset terbaru dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) berjudul “Dampak Ekosistem Gojek terhadap Perekonomian Indonesia 2021: Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional” yang dipublikasikan Oktober 2021, pendapatan mitra UMKM GoFood rata-rata naik 66 persen di tahun 2021 dibandingkan tahun 2020.
Berkat GoFood pula, jumlah pengusaha pemula yang memanfaatkan platform ini meningkat 47 persen selama masa pandemi dibanding periode sebelumnya (31 persen).
Riset yang sama juga menyebut, 4 dari 5 UMKM percaya GoFood mendorong pertumbuhan usaha. Mereka merasa UMKM bisa mendapat kesempatan promosi dengan GoFood, bisa memperluas akses pasar, mendapatkan pelatihan kewirausahaan, serta mendapatkan kemudahan pengelolaan operasional melalui aplikasi GoBiz.
Tak hanya mitra GoFood, mitra driver Gocar dan Goride juga mengalami pendapatan di tahun ini, yakni 24 persen dan 18 persen masing-masing, dibandingkan 2020.
Advertisement
UMKM Masih Mau Terus Bermitra dengan Gojek
Masih dari riset yang sama, disebutkan pula lebih dari 80 persen mitra UMKM dan mitra driver di ekosistem Gojek makin optimistis terhadap tren pertumbuhan layanan online setelah pandemi. Mereka pun ingin terus bermitra dengan Gojek ke depannya.
Peneliti LD FEB UI Alfindra Primaldhi mengatakan, tahun lalu (2020) riset LD FEB UI menemukan bahwa ekosistem Gojek membantu mitra bertahan di tengah pandemi.
“Sementara riset tahun ini menunjukkan bahwa mayoritas mitra dalam ekosistem Gojek mulai mengalami pemulihan pendapatan dibandingkan pada awal pandemi. Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem Gojek membantu percepatan proses pemulihan pada mitranya,” katanya.
Wakil Kepala LD FEB UI Paksi C.K Walandaouw menjelaskan, resiliensi, kecepatan pemulihan melalui peningkatan pendapatan mitra driver dan UMKM di dalam ekosistem Gojek serta loyalitas konsumen berdampak positif pada pemulihan ekonomi Indonesia pada masa pandemi.
“Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan mitra driver dan UMKM pada 2021, yang diperkirakan mencapai Rp 66 triliun dari 2020 ke 2021,” katanya.
Peningkatan tersebut membuat kontribusi ekosistem Gojek dan GoTo Finansial pada perekonomian nasional diperkirakan naik 60 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 249 triliun atau 1,5 persen dari PDB Indonesia di tahun 2021.
Inovasi untuk Pelanggan dan Mitra Gojek
Sementara itu, Co-Founder dan CEO Gojek Kevin Aluwi menyebut, saat ini sudah ada 1 juta mitra usaha kuliner yang memanfaatkan GoFood, di mana 99 persen di antaranya berskala UMKM. Sejalan dengan hasil riset LD FEB UI, Aluwi juga mengatakan, sebanyak 250 mitra usaha baru bergabung di GoFood pada 2020 dan 43 persennya adalah pengusaha pemula.
“Kehadiran GoFood tidak hanya mempermudah pengusaha pemula go-online tetapi juga mendukung pertumbuhan usahanya. Data internal menunjukkan pendapatan rata-rata bulanan mitra usaha yang baru bergabung dengan GoFood pada kuartal 2 2020 meningkat hingga 7 kali lipat,” ujar Aluwi.
Untuk itulah, GoFood menghadirkan lebih banyak inovasi yang ditujukan membantu masyarakat untuk beradaptasi di kehidupan normal baru. Bagi Aluwi, inovasi adalah bagian dari DNA Gojek, sejak startup decacorn ini lahir 11 tahun lalu.
Adapun inovasi yang dimaksud adalah adalah fitur GoFood Plus dan Order Sekaligus. Menurutnya, hal ini membuat pelanggan makin setia dan mengandalkan GoFood untuk membeli makanan.
Sekadar informasi, GoFood Plus adalah paket berlangganan potongan harga langsung untuk bisa bebas menikmati beragam kuliner dengan harga terjangkau.
Sementara Order Sekaligus memungkinkan pelanggan memesan makanan dan minuman dari banyak resto sekaligus di satu lokasi. Saat ini sudah ada 41 lokasi di 7 kota besar yang kebagian fitur ini.
“Tidak hanya memanjakan pelanggan, GoFood juga mendorong eksposur merchant UMKM lokal melalui teknologi personalisasi data yang memungkinkan pelanggan mendapat rekomendasi kuliner dari mitra yang berada di sekitar lokasi pelanggan,” kata Aluwi.
Menurutnya, teknologi hyperlocal ini memberikan merchant UMKM akses yang makin luas kepada para pelanggannya sehingga pada gilirannya bisa meningkatkan peluang pendapatan mereka.
GoFood, kata Aluwi, juga mendukung mitra UMKM untuk makin maju dengan melengkapi aplikasi untuk mitra usaha, GoBiz. Menurutnya, fitur inovatif BizTips yang berisi tips sukses mengelola bisnis membantu mitra UMKM kuliner untuk mengelola bisnis dengan lebih baik dan efisien.
(Tin/Ysl)
Advertisement