Liputan6.com, Jakarta Salah satu vokalis Yovie and Nuno mengukuhkan karier di dunia seni peran. Dikta tampil di film Love of Fate bareng Febby Rastanty dan aktor pendatang baru Aksara Dena.
Dalam sesi wawancara virtual dengan Showbiz Liputan6.com, Jumat (19/11/2021), Dikta mengaku tak akan meninggalkan panggung musik meski belakangan rajin membintangi film. Resepnya, manajemen waktu.
Baca Juga
Advertisement
“Aku punya manajemen yang bisa membagi (kesibukan) itu. Intinya kalau menerima tawaran syuting kami melihat durasi syuting berapa lama, ada jadwal lain atau tidak,” kata vokalis bernama lengkap Pradikta Wicaksono.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ogah Setengah-setengah
Ditanya lebih nyaman di akting atau musik, pelantun “Menjaga Hati” dan “Dia Milikku” mengaku mencintai keduanya. Dikta berjanji tak setengah hati menekuni akting maupun nyanyi.
“Aku enggak suka melakukan sesuatu setengah-setengah, jadi full mentokin sampai mana nih (kemampuan gue)?” imbuhnya. Dalam Love of Fate, Dikta memerankan Arjuna, laki-laki yang ditemui Nissa (Febby Rastanty) dalam perjalanan untuk menjumpai kekasih.
Advertisement
Aman Selama Syuting
Nissa lantas dilema karena jatuh hati pada Arjuna. “Jadi aku pengin semua bekerja dengan bagus. Saya tek-tokan dengan manajemen, memastikan segala sesuatunya aman selama syuting. Kalau soundtrack pengin tapi enggak keburu,” Dikta menyambung.
Dalam kesempatan itu, Febby Rastanty menyanjung kinerja Dikta di lokasi syuting. Sikap terbuka dan kooperatif membuat syuting film Love of Fate terasa lancar sekaligus menyenangkan.
Tanpa Kesulitan
“Kesulitan (selama syuting) enggak ada. Untungnya lawan mainku bersikap terbuka, tim produksi kooperatif, meski aku suka bawel merasa kurang begini dan begitu. Tim produksi dan penyutradaraan memahamiku,” ujarnya.
Love of Fate tayang mulai 19 November 2021 di platform streaming KlikFilm. Film ini disutradarai Eddy Prasetya yang dulu mengarahkan Endy Arfian dan Salshabilla Adriani dalam Malik & Elsa.
Advertisement
Anti-Acting
Eddy puas dengan kinerja Dikta dan Febby Rastanty. Di lokasi syuting keduanya menerapkan pendekatan natural layaknya berkomunikasi sehari-hari seolah tak ada kamera yang mengintai.
“Dalam teorinya itu anti-acting, enggak usah berdrama. Kejadian sehari-hari bagaimana? Ini jadi model film zaman sekarang, orang maunya disyuting tanpa kelihatan kamera supaya kelihatan natural. Mereka bisa memainkan kayak begitu,” ulasnya.