Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan pasar properti di wilayah Jakarta Timur dinilai akan lebih baik dibandingkan dengan wilayah lain di Jakarta. Meningkatnya pembangunan properti bagi kelas masyarakat menengah atas diyakini merupakan pendorong wilayah ini menjadi magnet ekonomi baru di Ibu Kota.
Ini diungkapkan Executive Director Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda. Dia menilai perkembangan prospek wilayah Jakarta Timur sangat baik selama 5 tahun terakhir. Pendorongnya, pembangunan properti yang marak khususnya hunian yang sangat masif di wilayah tersebut.
Advertisement
Hanya saja, sejauh itu belum ada properti khusus hunian yang representatif untuk kalangan menengah atas. Sehingga efek domino terhadap perkembangan ekonomi di wilayah tersebut belum begitu tinggi.
Kemunculan pengembang properti untuk membangun hunian berkelas atas dinilai mampu menciptakan ekonomi yang setara dengan Ibu Kota.
“Untuk di Jakarta Timur, pengembang memang harus mengambil celah pasar yang memang belum ada, seperti sektor menengah atas yang belum terlayani. Memang belum ada satu kawasan yang nyaman untuk sektor kelas menengah atas, artinya dengan Bukit Podomoro Jakarta mengambil pasar itu kemungkinan bagus sekali,” terang Ali Tranghanda.
Ali menilai, kemunculan Agung Podomoro Land melalui Bukit Podomoro Jakarta (BPJ) di Jakarta Timur bisa menjadi representasi untuk kalangan menengah atas.
Sekaligus ini juga menjadi tantangan menggaet pasar segmented yang bisa membuka Jakarta Timur menjadi magnet ekonomi baru di wilayah tersebut.
Akhir-akhir ini, kata Ali, tumbuhnya pasar properti di Jakarta Timur juga didukung oleh harga tanah yang lebih baik ketimbang di wilayah Jakarta lain.
Harga pasaran tanah di Jakarta Timur sejatinya masih di bawah pasaran harga Jakarta pada umumnya. Sehingga investasi properti di wilayah ini akan sangat menjanjikan. “Belum lagi adanya dukungan dari pemerintah atas fasilitas bebas PPN,” ungkap dia.
Semakin menariknya pasar properti di Jakarta Timur juga didukung oleh lengkapnya perkembangan infrastruktur di wilayah tersebut. Misalnya saja jalur tol, Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT) hingga KRL Commuter Line dan Trans Jakarta.
Infrastruktur itu memudahkan akses serta mobilitas masyarakat untuk mendapatkan properti yang aksesibilitasnya terjangkau.
Proyek Podomoro
Melihat potensi pasar properti di wilayah Jakarta Timur itu, Bukit Podomoro Jakarta ingin ikut ambil bagian. Melalui lahan seluas 9,6 Hektar, Bukit Podomoro Jakarta membangun hunian mewah dengan 2 hingga 3 lantai yang terintegrasi dengan area komersial.
Chief Marketing Officer Bukit Podomoro Jakarta, Zaldy Wihardja mengungkapkan, hunian Bukit Podomoro Jakarta di Jakarta Timur menjadi jawaban untuk masyarakat segmen kelas menengah atas.
"Membangun rumah mewah di kawasan yang kurang berkembang merupakan investasi yang juga kurang bagus, tetapi bila memiliki rumah mewah di kawasan yang baik merupakan suatu investasi yang sangat menjanjikan.” terang Zaldy.
Adapun fasilitas itu diantaranya komersial area di Jakarta Timur yang terdiri dari F&B avenue, commercial district, dan business park.
“Kami berharap, semakin besar kontribusi ekonomi yang akan diberikan untuk kemajuan daerah dan secara nasional,” ungkap Zaldy.
Advertisement