Liputan6.com, Jakarta - Co-founder YouTube, Jawed Karim, kembali bersuara atas rencana platform tersebut menyembunyikan jumlah tidak suka atau "dislike" dari tampilan publik di sebuah video.
Komentarnya kembali ia suarakan melalui kolom deskripsi di video pertama yang pernah diunggah di YouTube berjudul "Me at the zoo." Video itu sendiri diunggah Jawed Karim di kanalnya, jawed, pada 2005.
Baca Juga
Advertisement
"Mengapa YouTube membuat perubahan yang tidak disukai secara umum ini? Ada alasannya, tapi itu bukan alasan yang bagus, dan bukan alasan yang akan diungkap ke publik," tulis Karim, dikutip Minggu (21/11/2021).
Menurut pria yang menciptakan YouTube bersama Steve Chen dan Chad Hurley itu, alih-alih akan ada referensi ke berbagai penelitian. Studi yang tampaknya "bertentangan dengan akal sehat setiap YouTuber."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jadi Tempat yang Biasa Saja
Karim mengatakan, kemampuan untuk dengan mudah dan cepat mengidentifikasi konten yang buruk adalah sebuah fitur penting dari platform user-generated content.
"Karena tidak semua konten buatan pengguna bagus. Itu tidak mungkin. Bahkan, sebagian besar tidak baik. Dan itu tidak masalah," kata Karim.
"Idenya tidak pernah bahwa semua konten itu baik. Idenya adalah, bagaimanapun, bahwa di antara banjir konten, ada kreasi hebat yang menunggu untuk diekspos," Karim menambahkan.
Maka dari itu, Karim mengatakan, hal-hal yang tidak bagus harus disingkirkan secepat mungkin.
"Prosesnya berhasil, dan ada nama untuk itu: kebijaksanaan orang banyak. Prosesnya rusak ketika platform mengganggunya. Kemudian, platform selalu menurun," kata Karim.
Ia pun mempertanyakan apakah YouTube ingin menjadi tempat di mana segala sesuatunya biasa-biasa saja.
"Karena tidak ada yang bisa menjadi hebat jika tidak ada yang buruk," ucap Karim.
Advertisement
Kritik Ide Menyembunyikan 'Dislike'
Karim pun menutup pesannya dengan mengatakan bahwa di dalam bisnis, hanya ada satu hal yang lebih penting ketimbang "Menjadikan itu lebih baik" yaitu: "Jangan mengacaukannya."
Pernyataan ini sendiri disampaikan Karim tak lama setelah dia sempat mengubah deskripsi video tersebut dengan komentar yang lebih singkat, soal ide penghapusan dislike dari YouTube.
"Ketika setiap YouTuber setuju bahwa menghapus tidak suka adalah ide yang bodoh, mungkin memang demikian. Coba lagi, YouTube," tulis Karim sebelum ia menyunting tulisannya menjadi lebih panjang.
Sebelumnya, YouTube mengumumkan mulai menyembunyikan jumlah "dislike" atau "tidak suka" di video-video yang ada di platformnya. Meski begitu, tombol jempol ke bawah akan tetap dipertahankan.
Mereka mengklaim, kebijakan itu dibuat untuk melindungi kreator dari serangan dislike yang terorganisir, khususnya yang ditujukan kepada kreator-kreator kecil.
Dalam blog-nya, YouTube mengatakan mereka memperkenalkan beberapa fitur dan kebijakan "untuk memastikan bahwa YouTube mempromosikan interaksi yang saling menghormati antara penonton dan kreator."
(Dio/Isk)
Infografis Pemblokiran Massal Web Streaming Ilegal
Advertisement