Liputan6.com, Jakarta Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal III 2021 mencatat surplus sehingga menopang ketahanan eksternal.
NPI surplus pada kuartal III 2021 mencatat surplus sebesar USD 4,5 miliar atau 1,5 persen dari PDB, yang terbesar dalam 12 tahun. NPI surplus USD 10,7 miliar (Rp 152,2 triliun), setelah defisit USD 0,4 miliar pada kuartal sebelumnya. Hal itu diungkapkan dalam data yang dibagikan oleh Bank Indonesia.
Advertisement
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengungkapkan bahwa kinerja NPI tersebut ditopang oleh transaksi berjalan yang mencatat surplus, berbalik dari triwulan sebelumnya yang tercatat defisit, serta surplus transaksi modal dan finansial yang makin meningkat.
"Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September 2021 mencapai USD 146,9 miliar, lebih tinggi dibandingkan USD 137,1 miliar pada akhir Juni 2021," kata Erwin, ditulis Sabtu (20/11/2021).
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional, demikian menurut Bank Indonesia.
Defisit Neraca Jasa Tercatat Lebih Rendah
Selain itu, defisit neraca jasa tercatat lebih rendah, antara lain disebabkan oleh perbaikan kinerja jasa transportasi yang didukung oleh meningkatnya penerimaan jasa freight sejalan dengan peningkatan aktivitas ekspor.
Di sisi lain, defisit neraca pendapatan primer meningkat akibat kenaikan pembayaran imbal hasil investasi langsung yang dipengaruhi oleh perbaikan kinerja korporasi berbasis sumber daya alam (SDA).
Bank Indonesia juga mengungkapkan bahwa transaksi modal dan finansial pada triwulan III 2021 mencatat surplus yang makin meningkat, terutama bersumber dari investasi langsung.
Transaksi modal dan finansial, pada triwulan III 2021 mencatat surplus sebesar USD 6,1 miliar (2,0 persen dari PDB), lebih tinggi dari capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar USD 1,6 miliar (0,6 persen dari PDB).
Surplus tersebut bersumber dari aliran masuk neto (net inflows) investasi langsung yang tetap terjaga sebesar 3,3 miliar dolar AS.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Investasi Lainnya
Adapun investasi lainnya yang juga mengalami surplus, setelah mengalami defisit pada triwulan sebelumnya, yang dipengaruhi oleh penurunan pembayaran neto pinjaman luar negeri, peningkatan penempatan simpanan non residen di dalam negeri, serta tambahan alokasi Special Drawing Rights (SDR).
Selain itu, investasi portofolio selama triwulan III 2021 juga mencatat net inflows yaitu sebesar USD 1,1, meskipun menurun dari triwulan sebelumnya yang sebesar USD 4,0 miliar, sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung, demikian menurut Bank Indonesia.
Advertisement