Liputan6.com, Medan Video mapping menampilkan warna-warni lampu menghiasi Gedung Warenhuis, sebuah pusat perbelanjaan pertama di Kota Medan yang dibangun pada 1919 lampau. Maka gedung yang dibangun di masa Kolonial itu pun tampak menawan. Gedung tua itu menjadi berwarna-warni. Para pengunjung kemudian banyak yang merekam dengan ponselnya.
Pada pembukaan Pekan Kuliner Kondang UMKM Medan kerja sama Pemko Medan, TP-PKK Kota Medan, Dekranasda dengan Shopee dan Shopee Pay itu, diikuti sebanyak 40 stand UMKM Ekonomi Kreatif kuliner binaan PKK/Dekranasda dan 36 stand merchant Shopee. Even tersebut digelar mulai Jumat (19/11/2021) hingga Minggu (21/11/2021).
Advertisement
Dijelaskan Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suriono, selain kegiatan pameran dan bazar kuliner juga diisi dengan kegiatan seni budaya dan pertunjukan video mapping di dua lokasi. Di Warenhuis dan di kantor Wali Kota Medan pada Sabtu (20/11/2021).
Dipilihnya kegiatan tersebut di Gedung Warenhuis dengan kilatan lampu video mapping tersebut, kata Agus merupakan bagian dari pemberdayaan kawasan Kesawan yang akan direvitalisasi.
Destinasi Wisata Baru
Sesuai dengan instruksi Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, Kesawan sebagai kawasan kota tua yang akan disulap menjadi lebih baik yang merupakan salah satu dari program Pemko Medan.
"Revitalisasi tersebut akan menciptakan kawasan destinasi wisata baru yang terintegrasi antara potensi kota tua. Ada daya tarik heritage dan potensi seni budaya yang lahir dari multikulturalnya budaya masyarakat Kota Medan," kata Agus Jumat (19/11/2021) malam.
Potensi kuliner dianggap sebagai salah satu produk heterogennya masyarakat Kota Medan. Maka saat ini hal itu bisa menjadi potensi utama yang akan dikembangkan di kawasan Kesawan seiring dengan penetapan branding baru Kota Medan sebagai The Kitchen of Asia.
"Keanekaragaman dan cita rasa kuliner Medan yang terdiri dari hampir seluruh makanan Asia ada di Medan," lanjutnya.
Mengenai dilaksanakannya pertunjukan video mapping di gedung Warenhuis dan kantor Wali Kota Medan, selain memberikan nilai tambah untuk kegiatan kepariwisataan yang diharapkan menjadi daya tarik dan hiburan kepada masyarakat yang sedang dilanda pandemi ini, kegiatan tersebut juga guna mengedukasi masyarakat agar segera ikut program vaksin.
"Karena masuk ke PKK dan KCW harus menggunakan aplikasi peduli lindungi. Tujuannya juga untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya melaksanakan vaksinasi," pungkas Agus.
(*)
Advertisement