Liputan6.com, Palangka Raya - Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Mayjen TNI Suharyanto menekankan kepada pemerintah daerah, khususnya Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) agar mengantisipasi Varian Delta AY.4.2 yang telah masuk ke negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
“Varian AY.4.2 sudah mulai masuk ke Malaysia. Ini yang harus kita antisipasi. Negara-negara di Eropa kasus COVID-19 sudah naik,” terang Suharyanto di sela-sela Rapat Koordinasi Penanganan Banjir di Provinsi Kalimantan Tengah, yang digelar di Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya pada Sabtu, 20 November 2021.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, Mayjen Suharyanto yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta seluruh unsur mengantisipasi dua momentum, yakni Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Menurutnya, dua momentum tersebut dapat mendorong masyarakat untuk beraktivitas di luar ruangan, sehingga bisa memicu terjadinya kerumunan, kemudian diikuti dengan peningkatan kasus aktif COVID-19.
Dari pengalaman tahun lalu, setiap libur panjang seperti Nataru, Indonesia belum dapat melewatinya dengan indeks kasus COVID-19 yang rendah.
“Sejak pandemi COVID-19, yang namanya Nataru kita belum berhasil melewatinya tanpa kenaikan kasus. Mudah-mudahan untuk tahun ini kita bisa berhasil," imbuh Suharyanto.
"Kalaupun ada peningkatan maka tidak terlalu drastis dan segera dapat diatasi."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Seluruh Pihak Diminta Patuhi Protokol Kesehatan
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 dalam kurun waktu 2020, persentase kenaikan kasus COVID-19 di Tanah Air juga terjadi setelah libur panjang, misal libur Idulfitri, libur Hari Kemerdekaan, libur Maulid Nabi serta libur Natal dan Tahun Baru.
Adapun pada 2021, Indonesia dihantam gelombang kedua COVID-19 setelah libur panjang Idulfitri 2021 ditambah masuknya Varian Delta.
Guna mengantisipasi potensi kenaikan kasus COVID-19 dari libur panjang, Kepala BNPB Suharyanto meminta seluruh pihak untuk terus mematuhi protokol kesehatan dan vaksinasi. Sebab, dua hal tersebut menjadi upaya terbaik mencegah terjadinya penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
“Jadi, protokol kesehatan ini terus dijaga. Jangan sampai nanti muncul klaster lagi, utamanya di pengungsian," tandas mantan Pangdam V Brawijaya melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
"Terkadang kita lupa saat kondisi bencana untuk terus disiplin protokol kesehatan. Ibu-ibu di dapur umum, jika tidak bisa jaga jarak minimalnya, jangan sampai lepas masker! Kalau tidak punya, akan dibagikan secara gratis!"
Advertisement