Liputan6.com, Gorontalo - Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim meminta Dewan Pimpinan Wilayah Wahdah Islamiyah untuk bisa mengajari para pejabat lingkup Pemerintah Provinsi Gorontalo yang belum bisa membaca Al-Qur'an dengan metode Dirosa.
Hal itu diutarakannya saat membuka Musyarawarah Wilayah III Wahdah Islamiyah Provinsi Gorontalo yang dirangkaikan dengan Wisuda Dirosa Akbar di Kota Gorontalo, Sabtu (20/11/2021).
Baca Juga
Advertisement
Dirosa merupakan metode yang dikembangkan oleh Wahdah Islamiyah dalam mengajarkan cara membaca Al-Qur'an khusus untuk orang dewasa. Melalui metode Dirosa ini, seseorang akan mampu membaca Al-Qur'an dengan baik, lancar, dan sesuai dengan kaidah ilmu tajwid hanya dalam 20 kali pertemuan.
“Saya khawatir banyak pejabat yang belum bisa baca Al-Qur'an. Kita inventarisir dulu dan saya minta Wahdah Islamiyah bisa mengajarkan mereka. Kalau bisa hanya dalam 10 kali pertemuan sudah mahir membaca Alquran,” ujar Wagub Idris Rahim.
Wisuda Dirosa Akbar diikuti oleh 500 peserta dari Kabupaten dan Kota se Provinsi Gorontalo dan dilaksanakan secara luring dan daring. Idris berharap, para wisudawan ini nantinya bisa membumikan Al-Qur'an di Provinsi Gorontalo.
“Tingkatkan dan lanjutkan pembelajaran Al-Qur'an dengan metode dirosa ini bagi orang dewasa. Saya berharap yang diwisuda hari ini mampu membumikan Al-Qur'an di Gorontalo dengan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Sesungguhnya Al-Qur'an akan menjadi penerang ketika kita berada di alam kubur,” terang Wagub.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Bisa Baca Al-Qur'an dalam 20 Kali Pertemuan
Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Wahdah Islamiyah Provinsi Gorontalo Ishak Bakari menjelaskan, membaca Al-Qur'an merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap umat Islam.
Atas dasar hal itulah maka organisasi yang dipimpinnya mengambil peran untuk mengajarkan membaca Al-Qur'an dengan metode Dirosa kepada orang dewasa.
Menurutnya, bukan muslim yang baik kalau dia tidak bisa membaca Al-Qur'an, karena sesungguhnya segala sesuatu yang berkenaan dengan Al-Qur'an ini pasti menjadi baik. Dirosa merupakan formulasi belajar membaca Al-Qur'an hanya dalam 20 kali pertemuan.
"Terbukti hari ini 500 orang yang diwisuda dan sudah mahir membaca Al-Qur'an,” tandas Ishak Bakari.
Advertisement