Runner Up Indonesia Masters 2021, Warganet Tetap Bangga Pada Minions

Warganet tetap bangga dan memberikan apresiasi kepada Minions yang menjadi runner up di Indonesia Masters 2021.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 21 Nov 2021, 15:56 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya bertemu dengan pasangan Taiwan sekaligus peringkat tiga dunia, Lee Yang dan Wang Chi-Lin di pertandingan terakhir Grup A. (Foto: AP/Dita Alangkara)

Liputan6.com, Jakarta - Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo atau The Minions gagal menjuarai Indonesia Masters 2021. Meski begitu, warganet tetap mengapresiasi capaian Marcus/ Kevin.

The Minions menjadi runner up Indonesia Masters 2021 setelah kalah dari pasangan ganda putra Jepang Takuro Hoki dan Yugo Kobayashi dalam pertandingan tiga babak dengan skor 11-21, 21-17, dan 19-21.

Topik mengenai Minions menjadi salah satu trending topic Twitter pada Minggu (21/11/2021). Cuitan warganet sebagian besar mengucapkan terima kasih atas perjuangan Marcus/Kevin.

Warganet juga memberikan dukungan pada ganda putra nomor satu dunia ini. Tidak hanya itu, warganet menyebut mereka sangat bangga pada Marcus/ Kevin atas usaha kerasnya di final Indonesia Masters 2021.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dirugikan Teknologi Hawkeye

Marcus/Kevin terus menunjukkan konsistensi dan memperbesar defisit atas pasangan Taiwan. Akhirnya mereka dapat menutup kedua dengan skor 21-15 dan melanjutkan pertandingan ke rubber game. (Foto: AP/Dita Alangkara)

Sebelumnya, tiket final Indonesia Masters 2021 direbut Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Ganda putra bulu tangkis Indonesia itu mengalahkan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dari Malaysia dengan rubber game 18-21, 21-17, dan 21-11.

Berlaga di Bali International Convention Centre, Westin Resort, Nusa Dua, perjalanan Kevin/Marcus menuju final Indonesia Masters tidak berlangsung mudah. Selain harus meladeni perlawanan alot awan, pasangan badminton nomor satu dunia itu juga sempat dirugikan hawkeye pada game pertama.

Hawkeye merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pengamatan akurat titik jatuh shuttlecock di lapangan pertandingan. Teknologi ini biasanya dipasang di lapangan utama untuk membantu wasit dan pemain saat meminta challenge.

Insiden yang terjadi pada Kevin/Marcus saat tertinggal 18-20 di game pertama. Ong/Teo melakukan servis, tetapi Kevin/Marcus tak mengirim balik shuttlecock karena dinilai tidak sampai.

Pasangan Malaysia lantas melakukan challenge. Jika dilihat sepintas dari tayangan ulang, servis Ong/Teo nampaknya tidak sampai ke area permainan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Akan tetapi, hasil challenge menunjukkan sebaliknya.

Hawkeye menyatakan bola mengenai garis sehingga servis dihitung masuk. Game pembuka menjadi milik wakil Negeri Jiran dengan skor 21-18 untuk keunggulan Ong/Teo.


Undang Protes Pebulutangkis Lain

Pebulutangkis Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamulio/Marcus Fernaldi Gideon saat melawan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada final ganda putra Indonesia Masters 2020 di Istora GBK, Jakarta, MInggu (19/1/2020). Kevin/Markus unggul 21-15 21-16. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Insiden tersebut sontak mengundang protes dari pebulu tangkis lain yang ikut berlaga di Indonesia Masters 2021. Salah satu protes dilancarkan ganda putra Denmark Anders Skaarup Rasmussen.

Rasmussen membagikan ulang cuplikan video poin terakhir di game Kevin/Marcus kontra Ong/Teo melalui Instagram pribadinya. Ia pun bertanya-tanya bagaimana pemain bisa memercayai hawkeye setelah kejadian ini.

"Apa-apaan @bwf.official? Hal itu (terjadi) di set point? Bagaimana kami bisa memercayai hawkeye lagi?" tulis pemain berusia 32 tahun tersebut dalam keterangan di unggahannya.

(Tin/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya