Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) memberikan fasilitas non cash loan kepada PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur (WTJJ) senilai Rp 88 miliar.
Pemberian fasilitas ini untuk jaminan kepada penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK) terhadap pelaksanaan WTJJ selaku badan usaha pelaksana atas kewajibannya. Hal ini sehubungan dengan pembangunan fasilitas berdasarkan perjanjian KPBU.
Badan usaha pelaksana harus menyerahkan kepada PJPK suatu bank garansi permintaan pertama yang tidak dapat dibatalkan dan tidak bersyarat, yakni jaminan pelaksanaan tahap II.
"WTJJ disyaratkan untuk menyampaikan dokumen jaminan pelaksanaan tahap II kepada PJPK berupa bank garansi,” tulis perseroan.
Baca Juga
Advertisement
Pemberian jaminan pelaksanaan tahap II merupakan salah satu syarat pendahuluan yang harus dipenuhi WTJJ pada saat atau sebelum tanggal efektif perjanjian KPBU yang jatuh pada 19 November 2021.
WTJJ pun berencana memanfaatkan fasilitas perbankan dalam hal ini fasilitas non cash loan milik Wijaya Karya selalu pemegang saham WTJJ.
PT Wijaya Karya Tbk memiliki 80 persen saham PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur dan transaksi yang dilakukan termasuk transaksi afiliasi.
"Perseroan memberikan plafon fasilitas non cash loan yang dapat dimanfaatkan oleh WTJJ sebanyak-banyaknya sebesar Rp 88 miliar,” tulis perseroan.
Dengan demikian, WTJJ dapat menerbitkan jaminan pelaksanaan tahap II untuk memenuhi kewajibannya kepada penanggung jawab proyek kerja sama sebagai pemenuhan salah satu persyaratan pendahuluan perjanjian KPBU.
Selain itu, sebagai jaminan pelaksanaan pembangunan fasilitas sistem penyediaan air minum regional Jatiluhur I.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham WIKA
Pada penutupan perdagangan Jumat, 19 November 2021, saham WIKA naik 0,78 persen ke posisi Rp 1.295 per saham. Saham WIKA dibuka stagnan Rp 1.285 per saham.
Saham WIKA berada di level tertinggi Rp 1.295 dan teredah Rp 1.280 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.418 kali dengan volume perdagangan 160.733. Nilai transaksi Rp 20,7 miliar.
Advertisement