Liputan6.com, Jakarta - Indonesia memiliki sejumlah saham katalis positf untuk menarik investor asing investasi di pasar modal Indonesia.
Sejumlah katalis yang dapat menarik aliran dana investor asing ke pasar saham salah satunya pembukaan kegiatan ekonomi secara domestik.
Dalam laporan Ashmore Asset Management Indonesia menyebutkan dosis vaksinasi untuk masyarakat Indonesia lebih dari cukup pada Januari 2022. Selain itu, 99 persen populasi sudah divaksinasi pada 22 Maret.
Baca Juga
Advertisement
“Kenaikan tingkat vaksinasi dapat membuka pertumbuhan dari permintaan dalam negeri. Pola pemulihan India juga menawarkan beberapa wawasan menarik dalam hal itu,” tulis Ashmore, Minggu (21/11/2021).
Kemudian Indonesia menawarkan lindung nilai inflasi terhadap kekhawatiran stagflasi dari sisi penawaran. Salah satu dari dua jaring ekonomi pengekspor komodias mendapatkan manfaat dari persyaratan perdagangan postiif karena harga komoditas naik.
Selain itu, Indonesia juga menjadi salah satu yang mencatat struktur pertumbuhan yang kuat di wilayah regional dan rasio utang yang rendah dibandingkan negara lain di Asia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ekonomi Lama dan Baru, Mana yang Diuntungkan?
Di antara ekonomi lama dan baru, sektor mana yang akan paling diuntungkan?
Saat menuju tahap awal pemulihan ekonomi, Ashmore melihat sektor ekonomi lama yang fokus permintaan domestik akan paling diuntungkan pada tahap ini.
Sektor ekonomi dinilai telah dilupakan sejak tahun lalu seiring kepercayaan terhadap ekonomi digital baru yang akan mengalahkan ekonomi lama akibat kondisi pandemi COVID-19.
"Namun, baru-baru ini kami saksikan secara global dan di dalam negeri, tren yang sama terjadi ketika ekonomi kembali dibuka. Penjualan mobil, perumahan, ritel meningkat dengan cepat, membuktikan ekonomi lama masih berpijak kuat,” tulis Ashmore.
Advertisement