Liputan6.com, Jakarta Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Andy Wijaya mengakui figur kadernya Sandiaga Uno memang mencuri publik. Selain muda, Menparekraf tersebut juga dinilai populer.
Hal ini disampaikannya dalam diskusi Lingkar Studi Politik Indonesia (LSPI) dengan tema Peta Politik dan Peluang Elektoral Capres Alternatif 2024 di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/11/2021).
Baca Juga
Advertisement
"Bagi masyarakat, Sandiaga dianggap alternatif. Dianggap muda, darah segar," kata Andy.
Meski demikian, dia mengingatkan Gerindra tetap mengusung Prabowo Subianto menjadi Capres 2024.
"Tapi perlu diingat, di Gerindra, keputusan Rakernas masih Prabowo untuk maju. Meski sampai sekarang Pak Prabowo belum mendeklarasikan diri atau menyatakan akan maju lagi jadi Capres," ungkap Andi.
Sempat Turun
Di kesempatan sama, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menambahkan, elektabilitas Sandiaga sempat turun usai Pilpres 2019. Tetapi, mulai naik setelah dilantik menjadi Menparekraf.
Artinya, kenaikan elektabilitas Sandiaga merupakan bentuk apresiasi publik terhadap kinerjanya sebagai Menparekraf.
"Jadi tidak aneh, bila Sandiaga masuk jadi Capres alternatif dalam survei PRC. Karena prestasi dan akselerasi Sandi sebagai Menteri Pariwisata cukup berhasil. Itu yang ditangkap publik," kata Adi.
Menurutnya, selain prestasi sebagai menteri, kenaikan elektabilitas Sandi juga didorong dua faktor lain. Yaitu sosoknya yang diterima semua golongan dan kedekatannya dengan basis pemilih muslim.
Adi mengatakan, Sandi punya magnet politik yang cukup bagus. Bahkan pernah diasosiasikan dengan sejumlah partai Islam ketika mereka mencari sosok ketua umum.
"Sandi relatif sosok yang diterima di hampir semua kalangan. Bahkan sempat dikaitkan sebagai ketua umum parpol tertentu, yang berbasis Islam. Artinya Sandi punya magnet politik kuat," kata dia.
Dia menambahkan, eks Wagub DKI Jakarta itu juga dekat dengan semua komunitas muslim. Bahkan dengan kaum muslim yang selama ini dikenal sebagi kelompok 212 juga dekat.
"Data ini membuktikan, basis pemilih muslim seperti Alumni 212 itu tidak bulat dukung Anies Baswedan. Bisa dicek, mereka banyak juga yang mendukung Sandi," kata Adi.
Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com
Advertisement