Brandon Burgos menato seseorang di kota Puebla, negara bagian Puebla, Meksiko, pada 10 November 2021. Brandon Burgos dengan hati-hati menggunakan mesin tato di studio ayahnya. Dia baru berusia 11 tahun, tetapi anak sekolah itu sudah memiliki sekitar 30 tato atas namanya. (JUAN CARLOS SANCHEZ/AFP)
Brandon Burgos menato seseorang di kota Puebla, negara bagian Puebla, Meksiko, pada 10 November 2021. Brandon Burgos sudah lihai merajah tato di tubuh beberapa pelanggan di studio ayahnya, meski baru berusia 11 tahun. (JUAN CARLOS SANCHEZ/AFP)
Brandon Burgos menato seseorang di kota Puebla, negara bagian Puebla, Meksiko, pada 10 November 2021. Brandon Burgos dengan hati-hati menggunakan mesin tato di studio ayahnya. Dia baru berusia 11 tahun, tetapi anak sekolah itu sudah memiliki sekitar 30 tato atas namanya. (JUAN CARLOS SANCHEZ/AFP)
Brandon Burgos menato seseorang di kota Puebla, negara bagian Puebla, Meksiko, pada 10 November 2021. Brandon Burgos sudah lihai merajah tato di tubuh beberapa pelanggan di studio ayahnya, meski baru berusia 11 tahun. (JUAN CARLOS SANCHEZ/AFP)
Brandon Burgos menato seseorang di kota Puebla, negara bagian Puebla, Meksiko, pada 10 November 2021. Brandon Burgos dengan hati-hati menggunakan mesin tato di studio ayahnya. Dia baru berusia 11 tahun, tetapi anak sekolah itu sudah memiliki sekitar 30 tato atas namanya. (JUAN CARLOS SANCHEZ/AFP)
Brandon Burgos berpose saat menato seseorang di kota Puebla, Meksiko, pada 10 November 2021. Brandon Burgos dengan hati-hati menggunakan mesin tato di studio ayahnya. Dia baru berusia 11 tahun, tetapi anak sekolah itu sudah memiliki sekitar 30 tato atas namanya. (JUAN CARLOS SANCHEZ/AFP)
Brandon Burgos berpose setelah menato seseorang di kota Puebla, Meksiko, pada 10 November 2021. Brandon Burgos dengan hati-hati menggunakan mesin tato di studio ayahnya. Dia baru berusia 11 tahun, tetapi anak sekolah itu sudah memiliki sekitar 30 tato atas namanya. (JUAN CARLOS SANCHEZ/AFP)