Liputan6.com, Singapura - Pergerakan bursa saham Asia-Pasifik bervariasi pada awal perdagangan Senin pagi (22/11/2021) usai China mempertahankan suku bunga pinjaman acuan.
Indeks Shanghai Composite naik sebesar 0,29 persen. Sementara itu, Shenzhen Component meroket sebanyak 0,42 persen.
Pada Senin, 22 November 2021, China tidak mengubah suku bunga dasar pinjaman atau Loan Prime Rate (LPR) satu tahun sebesar 3,85 persen. LPR lima tahunan pun tetap dipertahankan 4,65 persen.
Index Hang Seng di Hong Kong lesu dengan penurunan senilai 0,23 persen. Penyataaan ini tentu menjadi perhatian para investor terutama perusahaan-perusahaan teknologi di China seperti Alibaba, Baidu dan JD.com.
Baca Juga
Advertisement
Tiga saham konglomerat itu telah terdaftar di bursa Hong Kong usai diberikan sanksi oleh pemerintah China. Hukuman diberikan atas dugaan pelanggaran undang-undang anti-monopoli.
Saham perusahaan Jack Ma tergelincir 0,22 persen sementara Baidu turun lebih banyak yakni 1.78 persen. Saham JD.com justru meningkat 2,61 persen.
Di Jepang, Nikei 225 tergelincir 0,33 persen diikuti penurunan dari Ropix Index sebesar 0,4 persen.
Sementara pergerakan indeks saham Korea Selatan relatif menghijau. Indeks saham Kospi meningkat 0,73 persen disusul saham industri kelas atas yakni Samsung Electronics melonjak lebih dari 5 persen.
Senasib dengan Jepang, saham di Australia pun mengalami penurunah. Indeks S&P/ASX 200 menyusut 0,43 persen pagi tadi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indeks Dolar AS
Indeks dolar AS berada di posisi 96,06 terhadap mata uang asing lainnya. Indeks dolar AS ini menguat dari posisi sebelumnya 95,6. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 114,18 per dolar AS.
Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent turun 0,23 persen menajdi USD 78,71 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat susut 0,24 persen menajdi USD 75,76 per barel. (Ayesha Puri).
Advertisement