Liputan6.com, Jakarta Manchester United atau MU akhirnya mendepak Ole Gunnar Solskjaer dari jatabannya. Pria asal Norwegia itu dipecat Sabtu lalu, setelah MU menelan kekalahan 1-4 dari Watford di Liga Inggris.
Hasil ini sekaligus membuat Setan Merah semakin terseok-seok dalam perburuan gelar musim ini. Untuk sementara, posisi yang ditinggalkan oleh Solskjaer bakal diisi oleh Michael Carrick.
Advertisement
Solskjaer memang sulit menghindari pemecatan ini. Namun hasil minor di kandang Watford bukanlah satu-satunya penyebab mantan pemain MU tersebut kehilangan posisinya di skuat Setan Merah.
Menurut laporan Telegraph, ada sejumlah pemicu pemberhentian Solskjaer. Salah satunya bahkan sudah tercium sejak dua tahun lalu. Menurut surat kabar Inggris itu, keraguan para pemain terhadap konsep yang diusung Solskjaer sudah muncul pada tahun 2019. Pria berusia 48 tahun itu dianggap tidak memiliki skema bermain yang mumpuni dan selalu berubah-ubah dan membuat bingung pemain.
Pemecatan Solskjaer sendiri dipercaya telah direncakan sejak musim pertamanya di MU. Posisinya mulai goyah saat Manchester United menelan kekalahan beruntun dari Everton dan Manchester City.
Pemain Kehilangan Kepercayaan Diri
Meski demikian, tidak ada keputusan yang diambil manajemen. Solskjaer masih terus melanjutkan kontraknya dan sempat melambungkan harapan saat membawa MU finis di urutan kedua musim lalu.
Di awal musim ini, MU kembali tampil memukau. Namun performa ini tidak bertahan lama. Setan Merah mulai mengalami kekalahan demi kekalahan yang membuat posisinya terlempar di papan klasemen. Di ajang yang lebih besar seperti Liga Champions, MU juga terbilang kerepotan.
Solskjaer sebenarnya berusaha mempertahankan mental pasukannya. Dia kemudian mengajak bicara sejumlah pemain kunci seperti Cristiano Ronaldo, Harry Maguire, Bruno Fernandes, Nemanja Matic, Luke Shaw, hingga Victor Lindelof. Sayang mereka sudah lebih dulu kehilangan kepercayaan diri.
Suasana semakin tidak kondusif. Pemain mulai berani mengritik kepemimpinan Solskjaer. Bahkan menurut Telegraph, saat MU menang 3-2 atas Atalanta di ajang Liga Champions, Solskjaer sempat ditentang oleh sejumlah pemain yang berujung kepada cekcok mulut di antara mereka.
Advertisement
'Perang' Semakin Terbuka
Situasi ini bukannya membaik. Sebaliknya, menurut The Telegraph, sejumlah pemain justru semakin berani melawan Solskjaer. Eric Bailly mempertanyakan mengapa Harry Maguire dijadikan starter padahal kondisinya tidak fit. Selain Bailly, pemain lain, seperti Jesse Lingard, Alex Telles, dan Nemanja Matic juga sangat tidak senang dengan perlakuan pelatih mereka musim ini.
Kekalahan atas Liverpool
Di luar masalah internal yang kian sengit, kekalahan memalukan 0-5 yang dialami Setan Merah atas Liverpool pada lanjutan Liga Inggris musim ini juga disebut-sebut sebagai kunci kepergian Solskjaer. Terlebih hasil ini diraih saat Setan Merah tampil di kandang sendiri, Stadion Old Trafford.
Namun manajemen kembali ragu melepasnya. Manajemen MU kemudian memutuskan untuk mempertahankannya hingga akhir musim dan berharap Solskjaer bisa memperbaiki keadaan.
Perjalanan Solskjaer baru benar-benar berakhir ketika MU kembali kalah 1-4 dari Watford pekan lalu.
"Manchester United mengumumkan bahwa Ole Gunnar Solskjaer telah meninggalkan perannya sebagai manajer. Ole akan selalu menjadi legenda di Manchester United dan dengan penyesalan kami telah mencapai keputusan sulit ini," bunyi pernyataan resmi MU mengumumkan pemecatan Solskjaer.
Advertisement