Liputan6.com, Jakarta - China tengah mengembangkan obat antivirus COVID-19 buatan dalam negeri. Obat bernama JS016 itu kini telah memulai uji klinis Fase 3 atau tahap akhir pada manusia yang dilakukan di luar negeri.
Menurut pihak pengembang obat tersebut, kandidat obat antivirus COVID-19 yang dipatenkan itu dikembangkan bersama Institut Mikrobiologi yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China dan Shanghai Junshi Biosciences Co., Ltd.
Advertisement
Pada Juni 2020, regulator obat-obatan China memberikan izin kepada pihak pengembang JS016 untuk melakukan tes pada manusia.
Menurut institut tersebut, obat JS016 menjadi antibodi monoklonal Virus Corona COVID-19 pertama di dunia yang melakukan uji klinis pada orang sehat.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hasil Uji Coba Tahap Awal
Para peneliti merampungkan uji coba Fase 2 multipusat global pada November 2021. Hasil uji coba tahap awal mendukung keamanan dan efektivitas JS016, menunjukkan bahwa JS016 dapat menurunkan titer virus itu pada partisipan dan mengurangi risiko menjadi kasus parah.
"Obat itu telah digunakan untuk perawatan darurat di 15 negara, dan lebih dari 500.000 dosis telah dikirim ke luar negeri," ujar Yan Jinghua, seorang peneliti di Institut Mikrobiologi, seperti dilansir Xinhua, Senin (22/11/2021).
Menurut Yan, Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China juga mengalokasikan 3.000 dosis obat tersebut untuk perawatan pasien COVID-19 di negara itu.
Advertisement